Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 136

GUGATAN SBSI TIDAK DITERIMA, MENAKER MINTA SEMUA PIHAK HORMATI
              PUTUSAN MK
              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menyambut  baik  putusan  Mahkamah
              Konstitusi (MK) yang tidak menerima gugatan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
              (SBSI) karena tidak memiliki kedudukan hukum, dalam perkara 109/PUU-XVIII/2020 perihal Uji
              Materil  Undang-Undang  (UU)  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  Klaster
              Ketenagakerjaan.

              "Alhamdulillah  MK  sudah  menyatakan  bahwa  pemohon  tidak  memiliki  kedudukan  hukum
              sehingga  permohonan  pemohon  tidak  dapat  diterima,"  kata  Menaker  Ida  Fauziyah  dalam
              keterangan tertulisnya, Kamis (1/7).

              Ida berharap seluruh pihak menghormati atas apa yang telah menjadi putusan MK. "Sekarang
              saatnya  kita  menatap  ke  depan  menyelesaikan  pandemi  COVID-19  dan  membangun
              ketenagakerjaan lebih baik lagi," ujar Ida.
              Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi menilai, logis putusan dari MK dalam perkara 109 yang diajukan
              pemohon SBSI. Putusan MK tersebut telah menunjukkan ketelitian dan objektifitas MK dalam
              memeriksa status kedudukan hukum pemohon Uji Materiil UU Cipta Kerja, khususnya Klaster
              Ketenagakerjaan.

              "Yang  bertindak  untuk  dan  atas  nama  organisasi  ya  memang  seharusnya  berpatokan  pada
              AD/ART organisasi tersebut," ucap Anwar.

              Sebagai informasi, dalam amar putusannya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman
              menyatakan permohonan SBSI tidak dapat diterima.


              "Amar putusan, mengadili, menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima," kata Anwar
              Usman didampingi delapan hakim konstitusi lainnya, saat membacakan amar Putusan Nomor
              109/PUU-XVIII/2020 dalam persidangan yang digelar secara daring.

              Menurut  MK,  pemohon  tidak  memiliki  kedudukan  hukum  (persona  standi  in  judicio)  untuk
              mengajukan  permohonan.  "Karenanya,  Mahkamah  tidak  mempertimbangkan  pokok
              permohonan,"  kata  Hakim  Konstitusi  Suhartoyo  saat  membacakan  pertimbanganan  hukum
              putusan.

              Mahkamah  Konstitusi  dalam  pertimbangan  hukumnya  menyebutkan,  pemohon  dalam
              permohonannya menerangkan selaku Badan Hukum Perkumpulan yang telah tercatat di Suku
              Dinas Tenaga Kerja Jakarta Pusat dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

              Pemohon dalam hal ini diwakili Prof. Dr. Muchtar Pakpahan, S.H., M.H., selaku Ketua Umum DPP
              SBSI dan Vindra Whindalis selaku Sekretaris Jenderal berdasarkan hasil Kongres ke-6 SBSI.
              Sebelum MK lebih lanjut mempertimbangkan kerugian konstitusional pemohon, terlebih dahulu
              MK  akan  mempertimbangkan  kapasitas  pemohon  sebagai  Badan  Hukum  Perkumpulan  untuk
              mengajukan permohonan.

              Berdasarkan Pasal 47 ayat (2) dan ayat (4) Anggaran Dasar SBSI dan Pasal 12 ayat (7) Anggaran
              Rumah  Tangga  SBSI  menyatakan  ketua  umum  berwenang  bertindak  untuk  dan  atas  nama
              organisasi baik ke dalam maupun ke luar organisasi.

              Kemudian  Pasal  12  ayat  (8)  huruf  a  Anggaran  Rumah  Tangga  SBSI  menyatakan  sekretaris
              jenderal  berwenang  bertindak  untuk  dan  atas  nama  organisasi  terkait  dengan  administrasi
              organisasi baik kedalam maupun keluar organisasi.



                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141