Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 141

KEMNAKER CANANGKAN TAHUN 2021-2022 SEBAGAI TAHUN MAGANG

              Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) mencanangkan tahun 2021-202 sebagai The Year
              of Apprenticeship alias Tahun Magang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi para
              pekerja di tengah menurunnya produktifitas di masa pandemi Covid-19.

              "Kami  canangkan  Tahun  2021-2022  akan  menjadi  the  Year  of  Apprenticeship  alias  Tahun
              Magang,"  ujar  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah  saat  menerima  audiensi
              pimpinan Jakarta Japan Club secara virtual di Jakarta, Rabu (30/6/2021).

              Magang merupakan konsep belajar sambil bekerja (learning by doing). Proses magang akan
              mengajarkan peserta magang untuk membiasakan diri mengikuti proses pekerjaan yang biasa
              dilakukan  dan  yang  akan  dilakukan.  Melalui  magang,  peserta  tidak  hanya  melihat  dan
              mendengarkan teori, tetapi mereka juga harus melakukan pekerjaan secara Manual Pemagangan
              untuk Pencari Kerja langsung.

              Ida Fauziyah berharap, melalui proses pembelajaran ini, para pemagang dapat secara langsung
              memperoleh keterampilan dan mengalami perubahan pengetahuan dan sikap saat bekerja. Sikap
              dan keterampilan dapat diperoleh tidak hanya dari teori, tetapi juga secara langsung dialami oleh
              pemagang selama mengikuti program magang di tempat kerja yang sesungguhnya.

              "Magang menjadi sarana pencaker untuk learning by doing. Dengan magang yang diperoleh oleh
              pencaker bukan hanya skill teknis (hardskill), tapi juga soft skill (etos dan disiplin kerja). Magang
              adalah paket komplit pelatihan," katanya Kat Ida, ada 1700 perusahaan Jepang yang menjadi
              member JJC. Mereka akan menyampaikan dan mendorong para anggotanya di sektor otomotif,
              konstruksi,  alat  berat,  bahkan  penempatan  magang  ke  Jepang  dan  lainnya  untuk
              menyelenggarakan magang.

              "Kami  mengajak  kepada  para  pengusaha  yang  tergabung  dalam  JJC  dan  APINDO  untuk
              bersama-sama  dengan  pemerintah  untuk  mensukseskan  program  pemagangan  ini,  dalam
              rangka menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Maju, " katanya.

              "Dalam program magang ini, kami mengajak JJC agar fokus merekrut tenaga kerja, lokal agar
              warga lokal sekitar perusahaan tidak merasa terkalahkan oleh para pendatang yang skillnya lebih
              tnggi. Untuk itu, kami juga harapkan adanya komitmen dari disnaker dan bupati yang selama ini
              menjadi krusial," ujarnya.

              Sementara Presiden JJC, Takuji Konzo, menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah
              Indonesia mensukseskan pemagangan di seluruh perusahaan yang tergabung dalam JJC.

              "Kami juga meminta dukungan Kemnaker untuk mengatasi persoalan-persoalan di lapangan,
              misalnya bagaimana memberi pengertian pada SP/SB, memberi pemahaman pada pengawas di
              dinas-dinas," katanya.

              Dalam kesempatan yang sama, audiensi virtual yang disaksikan oleh Anton Supit dan Bob Azam
              dari Apindo, juga dilakukan penandatanganan buku Manual Magang oleh Menaker Ida Fauziyah.

              Buku Manual Pemagangan disusun berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6
              Tahun  2020  tentang  Pemagangan  Dalam  Negeri.  Buku  ini  menyampaikan  pentingnya
              perusahaan penerima Magang untuk mempunyai aturan dasar (basic rule) program pemagangan
              di setiap perusahaan. Misalnya program tentang peningkatan kedisiplinan, pelaksanaan 4R/5R
              (Ringkas,  Rapi,  Resik,  Rawat,  (Rajin)).  "Dengan  buku  manual  singkat  ini,  APINDO  dan  JJC
              berharap  bisa  menjadi  kontribusi  nyata  untuk  peningkatan  kualitas  SDM  di  Indonesia  dan
              sekaligus memberi kesempatan untuk perluasan lapangan kerja melalui program pemagangan
              dalam negeri seperti yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah," kata Anton Supit.


                                                           140
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146