Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 6

tidak menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19) akan ada  denda
              sebesar hingga Rp 50 juta.



              BANDEL TAK TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN, SIAP-SIAP DIDENDA HINGGA RP
              50 JUTA
              JAKARTA,  - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah
              menegaskan,  sanksi  yang bakal diterima oleh perusahaan maupun pusat perbelanjaan apabila
              tidak menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19) akan ada  denda
              sebesar hingga Rp 50 juta.

              "Begitu  bandel  , kita terapkan  sanksi denda  Rp 25 juta hingga Rp 50 juta," katanya ditemui
              saat melakukan sidak bersama Kementerian Ketenagakerjaan di Mal Kota Kasablanka, Jakarta,
              Rabu (17/6/2020).
              Selain sanksi denda, perusahaan awalnya akan dikenakan teguran peringatan. Namun, apabila
              sanksi denda hingga Rp 50 juta tak memberikan efek jera, Pemerintah DKI akan mengenakan
              penghentian operasional selama 14 hari sampai keputusan usulan pencabutan izin.

              Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengenaan
              Sanksi  Terhadap  Pelanggaran  Pelaksanaan  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar  Dalam
              Penanganan Corona 'Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

              "Sanksi  yang  kita  lakukan  pertama  peringatan. Buat  nota  pemeriksaan pertama  dan  kedua.
              Nanti sesuai dengan Pergub No. 41 Tahun 2020. Masih bandel, kita tutup usahanya 14 hari.
              Masih bandel juga, baru kita usulkan pencabutan izin," jelasnya.

              Lebih  lanjut  Andri  mengatakan  bahwa  Pemda  DKI  telah  berkoordinasi  dengan  Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Koordinasi tersebut
              agar memudahkan pihak pemerintah daerah untuk melakukan teguran kepada manajemen yang
              dipercayakan untuk kelola perusahaan atau pusat perbelanjaan.

              "Tetapi, pada saat kita melakukan pemeriksaan nota 1 dan 2, bersangkutan sudah kita lakukan
              pemanggilan untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat. Juga kita berkoordinasi dengan Kadin
              dan Apindo untuk memberikan teguran kepada anak buahnya, jadi lebih efektif," ucapnya.

              Terkait minimnya tenaga pengawas yang ada di Disnaker untuk memantau penerapan protokol
              kesehatan pencegahan covid, maka pemda melibatkan Satpol PP serta mewajibkan perusahaan
              untuk membentuk satuan petugas (satgas).

              "Yang pertama, membentuk tim gabungan yang diketuai oleh Satpol PP. Di internal sendiri, kita
              juga melakukan pengawasan. Khusus untuk mal-mal, apalagi titik keramaian kita mempunyai
              kebijakan yang diatur oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menerjunkan semua staf
              yang ada di Pemda DKI sesuai jumlah perusahaan ataupun tempat usaha," paparnya.

              "Jadi,  sekarang  ini  kita  tidak  sendiri.  Jadi  semua  pegawai-pegawai  diminta  semuanya
              (mengawas).  Itu  SK  telah  dikeluarkan  oleh  BKD  untuk  membantu  mengawasi  protokol
              kesehatan di tempat usaha. Di samping kita mewajibkan di perusahaan tersebut membentuk
              satgas internal perusahaan," jelas Andri Yansyah.

              .





                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11