Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2021
P. 138
KEMNAKER TEKEN MOU DENGAN PEMKAB LOTIM, INI CAKUPAN KERJA SAMANYA
Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU)
dengan Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB),
Senin (3/5/2021). MoU tersebut mencakup sinkronisasi program pelatihan dan pendampingan
kelompok masyarakat dalam meningkatkan keterampilan masyarakat Lotim, pemberdayaan
kelompok masyarakat pascapelatihan, serta kerja sama pertukaran data informasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalatvoktas)
Kemnaker Budi Hartawan menilai bahwa semua kerja sama itu dapat menjadi pionir bagi balai
latihan vokasi di Kabupaten Lotim.
"Kami sangat yakin dengan model kerja sama ini. Komitmen dan dukungan pemerintah daerah
(pemda) semakin besar untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia," kata
Budi pada acara MoU, bertempat di Kantor Balai Latihan Kerja ( BLK ) Lotim, Senin.
Ia menambahkan, kerja sama antara Kemnaker dengan Pemkab Lotim itu akan memberikan
pelatihan untuk masyarakat di sepuluh desa.
Paket pelatihan itu terdiri dari dua paket kejuruan barista, empat paket kejuruan commercial
pastry, dan empat paket commercial cookery.
Pada penandatangan MoU tersebut, Kemnaker juga menerima lahan hiba seluas 3,5 hektar (ha)
dari Pemkab Lotim. Lahan itu nantinya digunakan untuk perluasan pengembangan kejuruan
pertanian, perikanan, dan peternakan BLK Lotim.
"Perluasan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelatihan BLK Lotim dan jadi tempat
pelatihan vokasi terbaik di NTB dan Lotim," ujarnya.
Adapun langkah Kemnaker menggandeng Pemkab Lotim tersebut dimaksudkan sebagai upaya
implementasi program transformasi BLK untuk meningkatkan kualitas pelatihan vokasi sebagai
program unggulan peningkatan SDM Indonesia. Transformasi itu dilakukan dengan memperkuat
peran BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, sehingga
SDM Indonesia dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
"Kesuksesan program ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk pemda dalam
penyelenggaraan pelatihan," kata Budi.
Peran pemda, sebut dia, terkait dengan penyediaan anggaran, sehingga dapat mendorong
masyarakat mengikuti program pelatihan. Selain itu, pemda juga bisa menyakinkan industri akan
pentingnya kemitraan dengan BLK dan Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK).
"Dukungan industri sebagai mitra pelaksana pelatihan dapat memberi masukan atas kebutuhan
keterampilan di industri dalam menciptakan link and match antara pelatihan dengan kebutuhan
industri," paparnya.
Sementara itu, Bupati Lotim Sukiman Azmy mengatakan, jika dalam satu tahun daerahnya bisa
mencetak 2.540 tenaga kerja terampil, Kabupaten Lotim dapat menghasilkan devisa yang luar
biasa.
"Karena tenaga-tenaga terampil itu akan mengirimkan hasil jerih payah mereka bekerja di luar
negeri atau di mana saja bekerja," tuturnya.
Di akhir kegiatan, Sukiman tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kemnaker yang telah
memfasilitasi masyarakat Lotim untuk mengikuti pendidikan di BLK agar terampil dan cakap di
bidang masing-masing.
137

