Page 7 - MPOWER Volume 1 - 2023
P. 7
ANITA berjilbab itu langsung sujud syukur
Foto: ketika menginjakkan kakinya di jalur tiba
Humas Kemnaker Bandara Soekarno Hatta. Dia adalah Lusi
W(24), korban pekerja migran nonprose-
dural, asal Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Kurang lebih sebanyak 2.486 Pekerja Migran Barat.
Indonesia atau Pekerja Migran Indonesia “Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya saya bisa kembali
nonprosedural berhasil dicegah untuk ke tanah air,” ucapnya sambil menyeka matanya yang
berangkat ke luar negeri. berkaca-kaca. Kini Lusi pun akhirnya dapat berkumpul
dengan keluarga di kampung halamannya.
Pencegahan keberangkatan ribuan Pekerja Lusi harus mengalami cerita pahit di negeri Jiran
Migran Indonesia tersebut dilakukan guna Malaysia. Sebelum berangkat dia dijanjikan mendapat
meminimalisir terjadinya Tindak Pidana pekerjaan yang bergaji lumayan di negeri Jiran. Sesam-
Perdagangan Orang atau TPPO. painya di Malaysia, dia malah disekap berbulan-bulan.
Lusi mengakui keberangkatannya ke Malaysia me-
mang menggunakan jalur nonprosedural. Hal itu dilaku-
kannya karena tergiur upah yang cukup besar dengan
bekerja sebagai petugas kebersihan.
Lain lagi cerita Fathonah (35) wanita asal Nusa
Tenggara Barat. Setelah memberikan Rp8 juta ke Calo,
dia pun diberangkatkan ke Timur Tengah melalui jalur
ilegal. Apa mau dikata, nasib tak seindah impian. Sesam-
painya di Saudi Arabia, Fathonah malah mendapat per-
lakuan yang tidak manusiawi dari majikannya. Parah-
nya lagi, gajinya pun tidak dibayar.
Setelah melapor ke KBRI setempat dan melalui pro-
ses yang panjang, Fathonah akhirnya bisa kembali ke
tanah air dan mengaku kapok berangkat secara illegal.
Lusi dan Fathonah adalah dua dari ratusan wanita
warga negara Indonesia yang tertipu oleh sindikat tin-
dak pidana perdagangan orang (TPPO), atau Pekerja Mi-
gran Indonesia nonprosedural.
Masalah Pekerja Migran Indonesia nonprosedural dan
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) masih menjadi
momok yang menakutkan bagi bangsa Indonesia. Dari ta-
hun ke tahun, jumlah Pekerja Migran Indonesia nonprose-
dural alias bermasalah di luar negeri masih kerap meng-
hiasi siaran be rita televisi Indonesia.
Berdasarkan data pengaduan Crisis Center Badan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tahun
2022, beberapa permasalahan yang dihadapi sepan-
jang 2019-2021 antara lain, gaji tidak dibayar, Pekerja
Migran Indonesia gagal berangkat, perdagangan orang,
pekerjaan tidak sesuai perjanjian kerja, tindak kekerasan
dari majikan, depresi atau sakit jiwa, penipuan peluang
kerja, dan sebagainya.
Belum lama ini, Kantor Imigrasi Kelas I khusus
tempat pemeriksaan imigrasi bandara internasional
Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, juga tengah
berupaya mencegah 2.659 Pekerja Migran Indonesia
nonprosedural berangkat ke luar negeri sejak Januari
2023.
Itulah sebabnya, Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemnaker) yang dikomandoi Ida Fauziyah jauh-jauh
hari telah mengeluarkan kebijakan dan program pence-
gahan pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia non-
prosedural secara masif dan terstruktur hingga ke
pemerintah daerah tingkat II.
Salah satunya adalah Kemnaker telah membangun
45 Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) pelayanan dan
pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
LTSA ini sebagaimana fungsinya diharapkan dapat
menciptakan layanan yang cepat, mudah, murah, dan
MPOWER Edisi Semester I-2023 7