Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 10
PENDIDIKAN TINGGI PENYUMBANG TERBANYAK PENGANGGURAN
Pendidikan tinggi baik universitas maupun diploma menjadi penyumbang terbanyak tingkat
pengangguran terbuka (TPT). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 13,58 persen dari TPT
berstatus pendidikan tinggi.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar
Sanusi, dalam Webinar Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional, di
Jakarta, Selasa (7/6). "Dari sisi tingkat pengangguran terbuka, banyak berpendidikan tinggi,"
katanya. Rinciannya, universitas 6,97 persen dan diploma 6,61 persen.
Dia menerangkan, untuk penduduk bekerja masih didominasi lulusan menengah ke bawah.
Kondisi tersebut juga menjadi bukti bahwa para pekerja masih mengisi sektor-sektor yang tidak
memerlukan spesifik. "Jadi, kita mendorong keterampilan calon pekerja ditingkatkan," katanya.
Peningkatan keterampilan bisa melalui pelatihan. Di sisi lain, pendidikan tinggi sebaiknya
membuat skala agar betul-betul match dengan kebutuhan-kebutuhan pekerjaan tersebut.
Sebagai informasi, dari 139 juta angkatan, sebanyak 131 juta merupakan pekerja. Sedangkan
jumlah pengangguran terbuka mencapai 8,75 juta atau 6,26 persen.
Pasar Kerja
Lebih jauh, Anwar menyebut, sistem informasi pasar kerja nasional sebagai keseluruhan dapat
terintegrasikan baik yang dikelola kementerian/lembaga pemerintah maupun swasta. Sistem
tersebut dapat menghasilkan data untuk membantu penyiapan tenaga kerja agar terserap
industri.
"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimistis ke depan dapat
memilikiforecasting demandtenaga kerja yang tepat, sehingga mampu
mempersiapkansupplytenaga kerja lebih dini," ucapnya.
Anwar menambahkan, kehadiran pusat pasar kerja banyak ditunggu. Sebab unit tersebut
memiliki data ketenagakerjaan lengkap. Ini juga punya berbagai panduan yang memudahkan
para pencari kerja mendapat lowongan sesuai dengan bidangnya. Sistem jaga membantu
meningkatkan kemampuan tenaga kerja ke depan.
"Maka dari itu, banyak warga berharap kepada pusat pasar kerja ini. Utamanya agar dapat
menjadi hub atau jembatan bagi tenaga kerja menemukan peluang/kesempatan kerja," ujarnya.
lebih jauh Anwar menekankan, perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara unit kemnaker dan
kementerian atau lembaga lain. Sehingga pusat pasar kerja dapat berjalan optimal dan
berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja.
"Untuk itu, mari bersinergi secara berkesinambungan untuk bersama-sama memberikan
kontribusi dan partisipasi positif dalam meningkatkan kompetensi masyarakat untuk
mewujudkan Indonesia sejahtera," tandasnya.
9