Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 14
Ringkasan
Pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi masyarakat, khususnya saat pandemi
Covid-19, agar terus bertahan dan menciptakan kreativitas-kreativitas baru. Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat, dampak pandemi Covid-19 pada triwulan I tahun 2021 menyebabkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,74 persen dibanding triwulan 1 tahun 2020. Turunnya
pertumbuhan ekonomi ini diikuti dengan pertumbuhan industri, terutama pada penyerapan
tenaga kerja
TENAGA KERJA HARUS TINGKATKAN KOMPETENSI
Pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi masyarakat, khususnya saat pandemi
Covid-19, agar terus bertahan dan men-ciptakan kreativitas-kreativitas baru.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dampak pandemi Covid-19 pada triwulan I tahun 2021
menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,74 persen dibanding triwulan 1 tahun
2020. Turunnya pertumbuhan ekonomi ini diikuti dengan pertumbuhan industri, terutama pada
penyerapan tenaga kerja
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto Direktur Jenderal
Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto dalam diskusi publik bertajuk "Masa Pandemi, Masanya
Tingkatkan Kompetensi Diri" yang digelar secara virtual, baru-baru ini. Kegiatan tersebut
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Dalam diskusi publik tersebut dihadirkan empat narasumber, yaitu Dewan Pakar Pusat Studi
Pendidikan dan Kebijakan Abdul Malik, Sri Saptono Basuki dari Komite Human Capital Sritex
Group, Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya, dan Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP)
Ariyanti, Bandung, Ishviastuti Oskar. "Jadi, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun
semakin sulit saat pandemi, karena industri yang akan menyerap tenaga kerja semakin selektif.
Ini tantangan bagi tenaga kerja kita bagaimana mereka benar-benar bisa bertahan dengan
kompetensi di masa pandemi. Perusahaan-perusahaan membutuhkan karyawan dengan
kompetensi baru, karena pandemi ini mengakibatkan disrupsi banyak hal dan mengubah
tatanan,'' tutur Wikan.
Kursus
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya membuat formulasi seperti piramida dunia kerja. Dia
memperhatikan piramida bagian bawah yang paling besar, yaitu Lembaga Kursus dan Pelatihan
(LKP) yang saat ini jumlahnya sekitar 16 ribu di seluruh Indonesia "Untuk itu, Direktorat Kursus
dan Pelatihan sangat inovatif merilis pro-gram-program pengembangan kursus dan
kewirausahaan di LKP ini. Ini merupakan pendidikan nonformal vokasi yang harapannya benar-
benar menyelamatkan bonus demografi kita dan membantu meningkatkan kompetensi saat
pandemi Covid-19," ujarnya
Abdul Malik menyampaikan, ada berbagai bentuk layanan pendidikan yang bisa diakses oleh
masyarakat untuk memiliki dan meningkatkan kompetensi. Tidak hanya melulu pada pendidikan
formal, pendidikan nonformal juga bisa menjadi alternatif pilihan dalam meraih kompetensi,
salah satunya melalui kursus," ujarnya.
Sementara itu, Sri Saptono Basuki dari PT Sritex menekankan pentingnya kompetensi dari
pekerja dan calon pekerja dari tempatnya bekerja. "Industri garmen saat pandemi ini masih
banyak yang bertahan bahkan beralih untuk memproduksi masker dan baju alat perlindungan
diri (APD)," tuturnya.
13