Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 18

PRESIDEN JOKOWI DIMINTA TURUN TANGAN HALAU TKA CHINA DAN VARIAN
              COVID-19 BARU
              Polemik masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) kembali mencuat akhir-akhir ini, apalagi di saat
              negara kembali mengeluarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat
              Jawa-Bali. Kebijakan ini dinilai tidak peka terhadap kondisi masyarakat.

              Anggota  Komisi  V  DPR  RI,  Syahrul  Aidi  menyebut,  berbagai  lintas  kementerian  mulai  dari
              Kemenhub sampai Kemenlu saling lempar tanggung jawab. Akibatnya, kerja keras pemerintah,
              baik lokal atau nasional, terkait PPKM Darurat ini dikhawatirkan tidak tercapai dan akan membuka
              kembali serangan pandemi gelombang ketiga. Menyikapi seriusnya hal itu, dia meminta presiden
              harus turun tangan langsung dan secara tegas mengeluarkan sikap.

              "Serangan  pandemi  Covid-19  gelombang  kedua  ini  cukup  kuat.  Langkah  pemerintah  untuk
              mengeluarkan  PPKM  Darurat  di  beberapa  provinsi  itu  dinilai  sudah  tepat.  Namun  yang  kita
              kecewakan, di saat dalam negeri sedang melakukan pengetatan kegiatan masyarakat, tiba-tiba
              kita mendapat kabar ada ratusan TKA yang masuk ke Indonesia. Tentu ini membuat kita semua
              kecewa," kata Syahrul kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).

              Saat ini, kata politikus PKS ini, terjadi disparitas besar antara kecepatan laju kematian imbas
              Covid-19 dengan kecepatan koordinasi dan kepemimpinan pemerintah dalam penanganan Covid-
              19. Karena itu, koordinasi perlu langsung di tangan presiden, sehingga bisa memimpin langsung
              dan tegas atas hal ini. Jalur internasional sebagai pintu masuk TKA ini segera ditutup. Bahkan
              jika perlu presiden keluarkan Perpres terkait hal ini.

              "Makna darurat dalam PPKM darurat tidak bisa dikoordinasikan oleh selain presiden. Apabila
              varian delta dari Covid-19 ini diumpamakan sebagai serangan masif terhadap keselamatan rakyat
              Indonesia, maka presidenlah yang harus bertanggung jawab penuh dan memimpin serangan
              balik mengatasi varian delta, bukan pembantu Presiden," ujarnya.

              Terkait pembatasan kedatangan luar negeri, Syahrul menilai, pemerintah dapat berkaca dari
              kebijakan  negara  Hongkong  atau  Taiwan  yang  langsung  menutup  akses  penerbangan
              internasional dari Inggris dan India akibat adanya varian Covid-19 baru. Beberapa fakta juga
              menunjukkan bahwa Covid-19, khususnya varian delta yang berasal dari luar negeri memiliki
              karateristik  cukup  mudah  menyebar.  Bahkan  diduga  lonjakan  kasus  Covid-19  saat  ini  di
              Indonesia adalah akibat Covid-19 varian asal India tersebut.
              "Oleh  sebab  itu  perjalanan  internasional  baik  itu  melalui  moda  darat,  laut  dan  udara  harus
              dilarang,  karena  selama  ini  telah  terbukti  bahwa  sumber  Covid-19  dan  beberapa  variannya
              memang selalu berasal dari luar negeri," kata Syahrul.

              "Dilarangnya TKA asing masuk ke Indonesia harusnya dijadikan momen untuk menyerap tenaga
              kerja lokal yang saat ini banyak terimbas PHK akibat pandemi Covid-19," katanya.

              (abd).
















                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23