Page 290 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 290
PPKM DARURAT, PENGUSAHA MAL RUGI MILIARAN HINGGA PHK 50% PEKERJA
Pemberlakuan PPKM Darurat membuat pelaku usaha pusat perbelanjaan atau mal menjerit.
Pasalnya, selama PPKM Darurat mal harus tutup dan hanya supermarket, gerai makanan dan
apotek yang boleh buka dengan syarat.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto mengatakan,
hingga PPKM Darurat di hari keempat, sudah miliaran Rupiah kerugian yang diderita para pelaku
pengelola pusat perbelanjaan. Hal ini belum termasuk estimasi kerugian yang sebelumnya terjadi
selama masa PSBB tahun lalu yang belum terbayarkan lunas.
"Saya enggak ngitung kalau pasti miliaran lah kalau kami hitung, kayak omzet Hypermart turun
drastis, Hypermart seharinya, sudah ratusan juta. Belum matahari ratusan juta per hari, belum
tenant kecil, KFC, pasti secara mengalami penurunan kan nggak boleh dine in, tapi secara
spesifik belum ngitung, tapi ittu pasti dampaknya bagi kami," ujar Suwanto saat dikonfirmasi
MNC Portal Indonesia, pada Selasa (6/7/2021).
Suwanto menambahkan, ada beberapa tenant yang juga mengalami gagal bayar dan
menunggak utang imbas menurunnya omzet penjualan. Hal ini yang juga berpengaruh terhadap
dinamika perekonomian mal di Malang raya "Uang kami yang nyantol di beberapa tenant puluhan
miliar, mau ketagih gimana kondisinya seperti ini, kami mengerti, yang penting operasional sama
- smaa jalan. Tapi begitu dihajar PPKM ya income darimana, dulu income tenant belum pada
bayar juga," ujarnya.
Menyiasati kerugian yang lebih besar, pihaknya memutuskan untuk melakukan efisiensi
beberapa beban pengeluaran, salah satunya pemutusan hubungan kerja (PHK) setidaknya 50
persen dari jumlah yang ada saat ini.
"Efisiensi karyawan hampir 50% karyawan. Awal - awal PSBB sudah 50% efisiensi merumahkan
beberapa karyawan, sekarang belum kami kemarin lagi seperti dulu, perhitungan kami masih
belum selesai on target, datang lagi, otomatis kami pangkas lagi 50%," tuturnya.
289

