Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 55

Perintah  itu  tertuang  dalam  surat  edaran  nomor  M/7/AS.02.02/V/2020  tentang  Rencana
              Keberlangsungan  Usaha  dalam  Menghadapi  Pandemi  Covid-19  dan  Protokol  Pencegahan
              Penularan Covid-19 di Perusahaan.

              "Mengupayakan (perusahaan) menyediakan masker dan perlengkapan kesehatan berupa hand
              sanitizer,  vitamin  atau  suplemen  kesehatan  lainnya  secara  rutin  bagi  pekerja/buruh  serta
              mengoptimalkan sarana layanan kesehatan perusahaan," perintah Ida dalam SE tersebut, Selasa
              (6/7).

              Menaker mengatakan, situasi penularan covid-19 yang tinggi di Tanah Air berdampak terhadap
              dunia kerja. Oleh karenannya perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan daya tahan pekerja
              agar tetap dapat bekerja dan produktif.

              Selain  itu,  Ida  juga  meminta  kepada  para  gubernur  untuk  menyampaikan  imbauan  kepada
              pimpinan perusahaan agar mengoptimalkan pelaksanaan SE tersebut.

              "Kami minta agar mematuhi pelaksanaan pengetatan aktivitas sesuai dengan kebijakan PPKM
              Darurat," tegas Ida.

              Dia  meminta  agar  dunia  usaha  mendukung  kebijakan  pemerintah  terkait  program  vaksinasi
              covid-19  dengan  mendorong  dan  memberikan  kesempatan  atau  memfasilitasi  pekerja  untuk
              mengikuti vaksinasi.

              Menaker pun mendorong dunia usaha untuk mengefektifkan Panitia Pembina Keselamatan dan
              Kesehatan  Kerja  (P2K3)  di  perusahaan  untuk  menyusun  dan  melaksanakan  langkah-langkah
              strategis sebagai antisipasi apabila terjadi keadaan darurat.

              "Bagi perusahaan yang belum memiliki P2K3 dapat membentuk Satgas Penanganan COVID-19.
              P2K3  atau  Satgas  Penanganan  COVID-19  dimaksud  untuk  berkoordinasi  dengan  Satgas
              Penanganan COVID-19 pemerintah daerah setempat," ujarnya.

              Selama PPKM darurat hingga (20/7), cakupan pengetatan terjadi di sektor pekerja, yang mana
              seluruh  pekerja  di  sektor  non-esensial  harus  melaksanakan  bekerja  dari  rumah  (work  from
              home). Sementara bagi pekerja sektor esensial dan kritikal dapat bekerja dari kantor dengan
              jumlah pekerja yang dibatasi. (OL-7).

































                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60