Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 75
Sarana Kesehatan Bagi Pekerja/Buruh Oleh Perusahaan Selama Pandemi Covid-19 yang
diterbitkan pada 3 Juli 2021.
Pada surat edaran Menaker Ida mengatakan situasi terkini penularan Covid-19 dan dampaknya
terhadap dunia kerja baik yang bekerja di rumah maupun dari tempat kerja maka perlu dilakukan
upaya untuk meningkatkan daya tahan pekerja agar tetap dapat bekerja dan produktif.
Menaker Ida meminta kepada para gubernur untuk menyampaikan imbauan kepada
pengusaha/pemimpin perusahaan agar mengoptimalkan pelaksanaan edaran nomor
M/7/AS.02.02/V/2020 tentang Rencana Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi
Covid-19 dan Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Perusahaan yang telah diterbitkan
sebelumnya.
"Kita minta agar mematuhi pelaksanaan pengetatan aktivitas sesuai dengan kebijakan PPKM
Darurat," tegas Menaker Ida dalam edaran tersebut.
Ida juga meminta agar dunia usaha mendukung kebijakan pemerintah terkait program vaksinasi
Covid-19 dengan mendorong dan memberikan kesempatan atau memfasilitasi pekerja untuk
mengikuti vaksinasi.
Perusahaan juga diminta mengupayakan penyediaan masker dan perlengkapan kesehatan
seperti hand sanitizer, vitamin atau suplemen kesehatan lainnya secara rutin bagi pekerja.
Mereka juga diminta untuk mengoptimalkan sarana kesehatan di perusahaan jika sudah
memilikinya.
Dia juga mendorong dunia usaha untuk mengefektifkan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) di perusahaan untuk menyusun dan melaksanakan langkah-langkah
strategis sebagai antisipasi apabila terjadi keadaan darurat.
"Bagi perusahaan yang belum memiliki P2K3 dapat membentuk Satgas Penanganan Covid-19.
P2K3 atau Satgas Penanganan Covid-19 dimaksud untuk berkoordinasi dengan Satgas
Penanganan Covid-19 pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Pemerintah sebelumnya telah memutuskan untuk melaksanakan PPKM Darurat di tengah
meningkatnya penambahan kasus baru secara signifikan yang dilaksanakan pada 3-20 Juli 2021
di Jawa dan Bali.
Salah satu cakupan pengetatan adalah seluruh pekerja di sektor non-esensial harus
melaksanakan bekerja dari rumah (work from home). Sementara bagi pekerja sektor esensial
dan kritikal dapat bekerja dari kantor dengan jumlah pekerja yang dibatasi.
[hrs].
74