Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2019
P. 22
Title KISAH CARMI YANG "MENGHILANG" 31 TAHUN DI ARAB SAUDI
Media Name beritasatu.com
Pub. Date 10 September 2019
https://www.beritasatu.com/dunia/574257/kisah-carmi-yang-menghilang-31 -tahun-di-
Page/URL
arab-saudi
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Bekerja di Arab Saudi masih menjadi impian ribuan pekerja migran Indonesia. Tak
ayal walaupun telah dilakukan moratorium tenaga kerja ke Timur Tengah, masih
banyak ditemukan para pekerja yang mencoba peruntungan nasibnya dengan
menggunakan berbagai cara.
Mereka baru ketahuan ketika menghadapi masalah ketenagakerjaan ataupun
masalah hukum di Arab Saudi. Bahkan banyak dari mereka yang "hilang" dan tak
diketahui di mana keberadaannya.
Salah satunya dialami Carmi binti Ilyas, WNI asal Cirebon yang berhasil ditemukan
oleh tim Perlindungan KBRI Riyadh setelah dikabarkan hilang kontak selama 31
tahun.
Tim KBRI Riyadh bekerja sama dengan aparat keamanan di Provinsi Gasem berhasil
menemukan Carmi di kawasan al-Ammar 400 km dari Riyadh.
"Saat ini, Carmi telah berada di Rumah Singgah Ruhama (Rumah Harapan Mandiri)
KBRI Riyadh. Namun kondisi psikologisnya belum stabil dan masih sulit
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Carmi hanya bisa berkomunikasi dengan
bahasa Arab Amiyah dan bahasa Jawa Cirebonan," ujar Duta Besar RI untuk Arab
Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dalam keterangan tertulis yang diterima
Beritasatu.com, Selasa (10/9/2019).
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menyebutkan ketika
bertemu Carmi harus berkomunikasi dengan bahasa Arab untuk mengorek identitas
dan latar belakang hilangnya Carmi selama 31 tahun.
Selain Carmi, Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh juga berhasil menemukan Sarni
binti Ama Jasman asal Lombok yang tak pernah pulang selama 25 tahun.
Sementara Eneng Mirawati binti ACU ditemukan tim KBRI di kota Khafji, 530 km
arah timur Kota Riyadh. Penemuan Eneng ini bermula dari laporan suami Eneng,
Erwin Sudiawan ke facebook Dubes Agus Maftuh.
Carmi, Eneng dan Sarni bersama dengan 200 lebih WNI penghuni "rumah singgah"
yang terkena masalah sedang menunggu proses pemulangan ke Indonesia.
Didampingi Kordinator Perlindungan Warga, Raden Ahmad Arief dan Atase
Page 21 of 75.

