Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2019
P. 47
Title MINAT JEPANG TERHADAP LULUSAN SMK JABAR MASIH TINGGI, GAJI 22 JUTA PER BULAN
TAPI ADA SYARATNYA
Media Name jabar.tribunnews.com
Pub. Date 10 September 2019
Page/URL https://jabar.tribunnews.com/2019/09/10/minat-jepang-terhadap-lulusan- smk-jabar-
masih-tinggi-gaji-22-juta-per-bulan-tapi-ada-syaratnya
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam TRIBUNJABAR.ID,
BANDUNG - Tenaga kerja lulusan SMK asal Jawa Barat kian diminati oleh berbagai
perusahaan di Jepang .
Namun, dorongan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini masih sangat
dibutuhkan, terutama untuk memasukkan para lulusan SMK atau SMA ini dalam
rangkaian pendidikan supaya bisa bersekolah bahasa di Jepang , bekerja paruh
waktu, sampai akhirnya bekerja sebagai profesional di Jepang .
Hal tersebut diungkapkan CEO Sentra Global Edukasi (SGE), yayasan pendidikan
Indonesia dan Jepang , Rudi Subiyanto, dalam Seminar Pendidikan Perawat Lansia
Bersertifikat Jepang di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , Selasa
(10/9/2019).
Bersama Dinas Pendidikan Jabar, SGE selama ini telah menyekolahkan dan
mempekerjakan 105 lulusan SMA dan SMK asal Jabar dalam lima periode.
Dalam mesempatan tersebut, Rudi mengatakan konsep magang bagi para lulusan
SMA dan SMK asal Jabar di luar negeri, khususnya Jepang , harus mulai
ditinggalkan.
Pemagangan, katanya, akan menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri karena
setelah program magangnya selesai, lulusan SMA atau SMK ini akan kembali ke
Tanah Air menganggur.
Penumpukan pengangguran ini, katanya, akan terjadi karena setelah mendapat gaji
yang tinggi di luar negeri, para mantan pemagang ini harus kembali mencari kerja di
Tanah Air tanpa sertifikat atau peningkatan pendidikan, sedangkan usia produktif
pun nyaris terlewati dan gaji di Indonesia yang biasanya lebih rendah.
"Komitmen kami, adalah menyekolahkan para lulusan SMA dan SMK ini ke Jepang
selama tiga tahun, kerja paruh waktu, dan kerja selama tiga tahun. Selama ini di
masyarakat, banyak yang bangga kalau anaknya magang. Dan stigma magang
harus dihapus karena nantinya malah akan jadi bumerang bagi Tanah Air," kata
Rudy dalam kesempatan tersebut.
Page 46 of 75.