Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2019
P. 52
Title BUKALAPAK LAKUKAN PHK 250 KARYAWAN?
Media Name tempo.co
Pub. Date 10 September 2019
https://bisnis.tempo.co/read/1246159/bukalapak-lakukan-phk-250-karyawa
Page/URL
n?BisnisUtama&campaign=BisnisUtama_Click_1
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Mananggapi isu pemutusan hubungan kerja, (PHK) Kepala Komunikasi Korporat
Bukalapak Intan Wibisono mengatakan Bukalapak melakukan pemutusan kerja
sekitar 10 persen dari total karyawannya atau sekitar 250 orang.
"Kecil sekali hanya sekitar 10 persen dari total karyawan 2500 orang yang kita
punya. Jadi, memang terbatas dan selektif sekali dan kita juga memang produk atau
program yang kami lihat tidak menjadi prioritas atau menjadi fokus kami," kata
Intan saat dihubungi, Selasa, 10 September 2019.
Bukalapak melakukan kebijakan untuk merumahkan karyawan secara bertahap dan
terencana. Intan mengungkapkan, pihaknya juga telah mempertimbangkan
keputusan tersebut demi kembali kepada strategi bisnis untuk bisa berjalan dan
berkelanjutan. Walaupun sedang melakukan pemutusan kerja kepada beberapa
karyawannya, Intan menuturkan tetap melalukan rekrutmen pegawai baru untuk
Bukalapak.
Meski begitu ia menjelaskan, bahwa karyawan yang mengalami pemutusan telah
mendapatkan kompensasi yang sangat menarik. Menurut Intan, Bukalapak telah
memberikan lebih dari yang ditentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
"Bahkan lebih baik dari yang dimandatkan oleh undang-undang. Tapi pasti paling
tidak memenuhi dan bahkan dalam hal ini lebih bagus," kata dia.
Sebab, kata Intan, selain pertumbuhan gross merchandise value (GMV) penting
sebagai ukuran perusahaan e-commerce manapun, Bukalapak juga telah naik ke
babak berikutnya. "Dan berhasil membukukan monetisasi dan profitabilitas yang
nilainya jauh di atas ekspektasi sebelumnya," ungkap dia.
Lebih jauh Intan menyebutkan, penataan perusahaan Bukalapak ini dilakukan
secara terbatas dan selektif. "Supaya kami bisa fokus untuk bisa implementasi
strategi bisnis jangka panjang," tuturnya.
Intan mengungkapkan, saat ini pendapatan kotor dari e-commerce anak bangsa ini
pada pertengahan 2019 naik 3 kali dibandingkan pertengahan 2018. "kami
mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi,
dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir ini," katanya.
CEGAH KASUS KECELAKAAN KERJA, WASKITA KARYA (WSKT) PERKUAT PENGENDALIAN
Title
INTERNAL
Page 51 of 75.