Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 32

Menurut Airlangga, pemerintah menganggarkan dana Rp 10 triliun untuk pelaksanaan Program
              Kartu Prakerja selama semester 1-2021, dengan total target kuota peserta 2,7 juta orang. Untuk
              mewujudkan pemerataan, setiap kepala keluarga (KK) dibatasi maksimal dua anggota keluarga
              yang bisa menjadi penerima Program Kartu Prakerja.

              Ia menyebut, program ini telah membawa banyak inovasi dan menjadi pelopor reformasi layanan
              publik  yang  menggunakan  teknologi  digital  end-to-end.  'Teknologi  digital  memungkinkan
              program ini diakses oleh masyarakat di 514 kabupaten dan kota dalam waktu cepat Selain itu,
              seluruh proses transfer dana dan transaksi pembelian pelatihan menjadi lebih transparan dan
              akuntabel," tandas dia.

              Pada gelombang ke-12 ini, Program Kartu Prakerja menyediakan 1.700 lebih pelatihan dari 154
              lembaga  pelatihan  yang  dapat  diakses  melalui  tujuh  platform  digital.  "Program  ini  ditujukan
              untuk pencari kerja yang sedang menganggur. Kami juga mengajak tenaga kerja dirumahkan
              atau kehilangan pekerja an serta pelaku usaha mikro ataupun kecil yang ter-dampak pandemi
              Covid-19," ucap Airlangga.

              Skema Program Kartu Prakerja pada semester 1-2021 meliputi bantuan pelatihan sebesar Rp 1
              juta,  dana  insentif  pasca  pelatihan  sebesar  Rp  2,4  juta  yang  akan  diberikan  masing-masing
              sebesar Rp 600 ribu selama empat bulan. Berikutnya dana insentif pengisian tiga survei evaluasi
              sebesar Rp 150 ribu yang dibayarkan sebesar Rp 50 ribu setiap survei.

              Airlangga menyatakan, pendaftaran Program Kartu Prakerja terbuka bagi semua warga negara
              Indonesia (WNI) berusia 18 tahun ke atas, baik pencari kerja, lulusan baru, korban pemutusan
              hubungan kerja (PHK), karyawan, maupun pelaku wirausaha, asalkan tidak sedang mengikuti
              pendidikan formal.

              Untuk  mendorong  pemerataan  penerima  bantuan,  lanjut  dia,  penerima  bansos  Kementerian
              Sosial (Data Terpadu Kesejahteran Sosial, Bantuan Subsidi Upah, maupun Banpres Produktif
              Usaha  Mikro),  penerima  Kartu  Prakerja  2020,  anggota  TNI/Polri,  ASN,  komisaris/direksi
              BUMN/BUMD, anggota DPR/DPRD, serta pihak lain yang diatur dalam Permenko 11/2020, tidak
              dapat menerima manfaat Program Kartu Prakerja.

              Melindungi  Daya  Beli  Airlangga  menambahkan,  bantuan  Program  Kartu  Prakerja  2020  telah
              tersalurkan kepada 5,5 juta penerima yang meliputi 11 gelombang. Program ini menjadi bagian
              dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sektor perlindungan sosial. "Dari segi outcome,
              selain untuk memberikan keterampilan dan meningkatkan kompetensi, program ini juga terbukti
              sebagai instrumen perlindungan sosial yang melindungi daya beli penerima," ucap dia.

              Penerima  Program  Kartu  Prakerja  2020  terdistribusi  secara  merata  dan  proporsional  di  514
              kabupaten dan kota dari 34 provinsi di Indonesia dengan tiga provinsi terbanyak yaitu Jawa
              Barat (793 ribu peserta), Jawa Timur (651 ribu peserta), dan DKI Jakarta (542 ribu peserta).

              Menurut Airlangga, dari hasil survei evaluasi yang dilakukan oleh Manajemen Pelaksana Program
              Kartu Prakerja, 35% penerima yang awalnya menganggur, saat dilakukan evaluasi telah bekerja
              atau  berwirausaha.  "Dimana  17%  berubah  dari  menganggur  menjadi  wirausaha  dan  18%
              berubah  dari  mengangguran  jadi  pegawai/buruh//relance.  Program  Kartu  Prakerja  juga
              mendorong peserta kembali bekerja termasuk kewirausahaan," ucap dia.

              Keberhasilan Program Kartu Prakerja juga telah divalidasi oleh Survei Angkatan Kerja Nasional
              (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020. Sebanyak 88,9%
              penerima  Program  Kartu  Prakerja  menyatakan,  keterampilan  mereka  meningkat.  Sedangkan
              81,2%  penerima  Program  Kartu  Prakerja  menyatakan  bahwa  dana  insentif  pascapelatihan
              digunakan  untuk  membeli  kebutuhan  sehari-hari  yang  sesuai  dengan  penugasan  sebagai
              program perlindungan sosial selama masa pandemi. (ark)

                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37