Page 332 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 332

1). Bali, SK Gub No 494 memutuskan upah minimum tetap Rp 2.493.523.

              2). Kepulauan Riau, SK Gub No. 1300, upah minimum tetap Rp 3.005.383.

              3). Riau, SK No. 1514 upah minimum tetap Rp 2.888.563

              4). Kalimantan Barat, SK Gub No. 860 upah minimum tetap Rp 2.399.698

              5). Bangka Belitung, SK Gub No 188.44/835 upah minimum tetap Rp 3.230.022
              6). Maluku, SK Gub No. 593 upah minimum tetap Rp 2.604.960

              7). Maluku Utara, SK Gub no 403 upah minimum tetap Rp 2.721.530

              8). Papua, SK Gub No. 561/19143 upah minimum tetap Rp 3.516.700

              9). NTT, SK Gub No. 305 upah minimum tetap Rp 1.945.902

              10). Sulawesi Tenggara, SE Gub No 561/5209 upah minimum tetap Rp 2.552.014

              11). Kalimantan Tengah Kep Gub No 188.44/587/ upah minimum tetap Rp 2.890.093

              B. Provinsi yang mengeluarkan SK pada 30 dan 31 Oktober 2020 dan 2 November 2020

              12). Sumatera Utara, Keputusan nomor 188.44/528 upah minimum tetap Rp 2.499.422

              13). Sulawesi Tengah, SK Gub No 561 upah minimum tetap Rp 2.303.710

              14). Papua Barat, SK Gub No. 561/66 upah minimum tetap Rp 3.184.225

              15). Jawa Barat, SK Gub No 561 upah minimum tetap Rp 1.810.350 16). Sumatera Barat, SK
              Gub No. 562 upah minimum tetap Rp 2.484.041

              17). Kalimantan Selatan, SK Gub No. 188.44/0734 upah minimum tetap Rp 2.877.447

              18). Banten, SK Gub No 561 upah minimum tetap Rp 2.460.968

              19). Kalimantan Timur Kep. 561/K.564 upah minimum tetap Rp 2.981.378

              20). Jambi Kep. Gub. 3.3/2020 upah minimum tetap Rp 2.630.161

              Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  menyatakan,
              keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 sudah tepat
              lantaran sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

              Pihaknya menyesalkan kebijakan para kepala daerah yang tetap menaikkan UMP 2021 karena
              dinilai bakal mempersulit dunia usaha bahkan membawa dunia usaha dalam keadaan krisis.
              Bahkan,  terdapat  ancaman  gelombang  PHK  besar-besaran  jika  kebijakan  kepala  daerah
              menaikkan UMP 2021 dilanjutkan.

              "Dengan penetapan upah yang tidak sesuai dengan Surat Edaran, dapat dipastikan akan semakin
              mempersulit  dunia  usaha  yang  pada  ujungnya  akan  menyebabkan  gelombang  PHK  besar-
              besaran dalam kondisi krisis," ujar Hariyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/11/2020).

              Hariyadi melanjutkan, kemungkinan ada sikap politis kepala daerah dalam memutuskan kenaikan
              UMP 2021 tersebut. Apalagi, dalam waktu dekat kontestasi Pilkada akan segera digelar.




                                                           331
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337