Page 444 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 444

SETELAH DITEKEN JOKOWI, UU CIPTA KERJA DIGUGAT BURUH KE MK

              Sejumlah elemen buruh resmi mendaftarkan gugatan uji materi atau judical review ke Mahkamah
              Konstitusi (MK) terhadap UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Gugatan ini diajukan
              oleh  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI),  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh
              Indonesia (KSPSI) versi Andi Gani Nena (AGN).

              "Pendaftaran gugatan JR (judical review) UU cipta kerja Nomor 11/2020 sudah resmi tadi pagi
              didaftarkan  ke  MK  di  bagian  penerimaan  berkas  perkara  oleh  KSPI  dan  KSPSI  AGN,"  kata
              Presiden KSPI Said Iqbal, Selasa (3/11).

              Said mengatakan, KSPI bersama buruh Indonesia secara tegas menolak dan meminta agar UU
              Cipta  Kerja  dibatalkan  atau  dicabut.  Menurutnya,  isi  UU  Cipta  Kerja  merugikan  para  buruh.
              "Setelah kami pelajari, isi undang-undang tersebut khususnya terkait klaster ketenagakerjaan
              hampir seluruhnya merugikan kaum buruh," ujarnya.

              Berdasarkan kajian dan analisa yang dilakukan, KSPI menemukan banyak pasal yang merugikan
              para buruh. Salah satunya yakni, sisipan Pasal 88 C ayat (1) yang menyebutkan gubernur wajib
              menetapkan upah minimum provinsi dan Pasal 88 C Ayat (2) yang menyebutkan gubernur dapat
              menetapkan upah minimum kabupaten/kota dengan syarat tertentu.

              "Penggunaan  frasa  'dapat'  dalam  penetapan  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  sangat
              merugikan  buruh.  Karena  penetapan  UMK  bukan  kewajiban,  bisa  saja  gubernur  tidak
              menetapkan UMK," terang Said.

              Selain  itu,  KSPI  menilai  UU  Cipta  Kerja  menghilangkan  periode  batas  waktu  kontrak  yang
              terdapat  di  dalam  Pasal  59  UU  No  13  Tahun  2003.  Akibatnya,  pengusaha  bisa  mengontrak
              berulang-ulang dan terus-menerus tanpa batas periode menggunakan PKWT (Perjanjian Kerja
              Waktu Tertentu) atau karyawan.

              "PKWT  (karyawan  kontrak)  bisa  diberlakukan  seumur  hidup  tanpa  pernah  diangkat  menjadi
              PKWTT (karyawan tetap). Hal ini berarti, tidak ada job security atau kepastian bekerja," tuturnya.

              Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menandatangani Undang-Undang (UU) Cipta Kerja,
              Senin (2/11/2020). Pada tanggal yang sama, UU ini juga diteken oleh Menteri Hukum dan HAM
              Yasonna Laoly.

              UU Cipta Kerja diundangkan dalam Nomor 11 tahun 2020. Adapun naskah UU yang disahkan
              DPR dalam rapat paripurna 5 Oktober lalu, setebal 1.187 halaman. "Undang-Undang ini mulai
              berlaku pada tanggal diundangkan," bunyi Pasal 186 sebagaimana dikutip Liputan6.com dari
              salinan UU Cipta Kerja, Senin.

              UU  yang  menuai  berbagai  penolakan  kini  sudah  bisa  diakses  oleh  publik  melalui  situs
              Kementerian Sekretariat Negara. Masyarakat dapat mengunduh UU Cipta Kerja melalui laman
              jdih.setneg.go.id, pada bagian produk hukum terbaru.

              Reporter: Lisza Egeham Sumber: Liputan6.com [fik].











                                                           443
   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448   449