Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 107

"Para perusahaan dapat patuh dengan surat edaran yang diterbitkan tentang pelaksanaan THR
              bagi  buruh,"  kata  Ida  Fauziah  saat  Diskusi  Media  (Dismed)  Forum  Merdeka  Barat  9  (FMB9)
              bertajuk "THR Dorong Konsumsi" Senin (26/4/2021).

              Keputusan  ini,  kata  Menaker,  telah  dipertimbangkan  melalui  kajian  mendalam  dengan
              melibatkan  berbagai  pihak.  Dalam  kajian  tersebut,  menyebutkan  pertimbangannya  adalah
              mayoritas kondisi perusahaan saat ini sudah berangsur-angsur pulih dari dampak COVID-19 yang
              mendera beberapa waktu lalu.

              Pemulihan  berangsur  terjadi  berkat  langkah-langkah  strategis  pemerintah  dalam  melakukan
              penanggulangan dampak COVID-19. Diantaranya, melalui pemberian insentif, stimulus, dan lain
              sebagainya untuk membantu dunia usaha bertahan dari dampak negatif wabah global tersebut.

              Atas dasar itulah, pemerintah memutuskan bahwa perusahaan wajib membayar THR kepada
              karyawannya  sesuai  dengan  aturan  yang  diterbitkan."Pemberian  THR  tahun  ini  sudah
              mempertimbangkan kondisi perekonomian kita," imbuhnya.
              Namun begitu dikatakan Menaker bagi perusahaan yang belum pulih sepenuhnya, pemerintah
              akan  memberikan  relaksasi  terhadap  aturan  di  atas.  Maksudnya,  perusahaan  terkait  dapat
              memberikan THR kepada karyawannya hingga H-1 atau Hari Raya Idul Fitri kurang satu hari.

              Syaratnya, perusahaan-perusahaan yang masuk kategori ini dapat berkoodinasi dengan dinas
              terkait bahwa, hanya dapat membayarkan THR mendekati Hari Raya Idul Fitri. Dengan cara
              melampirkan, laporan keuangan internal perusahaan selama beberapa bulan terakhir ini sebagai
              alat bukti yang sah.

              Perusahaan  juga  harus  melakukan  dialog  kesepakatan  kepada  seluruh  pekerjanya  terkait
              pembayaran THR sesuai dengan waktu di atas. Hasil dialog itu, kemudian dituangkan dalam
              perjanjian tertulis tentang batas waktu pembayaran yang melibatkan kedua belah pihak.

              “Kami meminta untuk dilakukan dialog secara kekeluargaan dengan itikad baik. Dan membuat
              kesepakatan secara tertulis tentang batas waktu pembayaran THR,” tuturnya.

              Terkait besaran THR yang diberikan kepada pekerja, yakni senilai satu bulan gaji. Dengan masa
              kerja selama 12 bulan berturut-turut, mempertimbangkan proporsionalitas masa kerja yang telah
              dilakukan oleh pekerja terkait.

              Pembayaran  THR  ini,  lanjut  Ida,  sangat  penting  dalam  menggerakkan  perekonomian  dalam
              negeri agar lebih bergelora. Sehingga target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah
              dapat diwujudkan dalam akhir kuartal tahun ini.

              Sebab, gelontoran THR yang diberikan oleh perusahaan terhadap para pekerja bisa membuat
              konsumsi masyarakat meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Tumbuhnya
              konsumsi masyarakat tersebut, akan menjadi modal pentingperekonomian bangsa ke depan.

              Adanya THR yang diberikan itu, diperkirakan akan membuat perederan uang yang mencapai
              Rp200  triliun  selama  bulan  Ramadan.  Masifnya,  peredaran  uang  tersebut,  tentunya  akan
              membawa dampak positif bagi roda perekonomian bangsa.

              “Pelaksanaan  THR  ini  pemerintah  berharap  sekali  akan  meningkatkan  daya  beli  masyarakat.
              Sehingga,  mendorong  konsumsi  masyarakat  yang  pada  akhirnya  juga  bisa  mencapai  target
              pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.(msn-rls/fajar)





                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112