Page 292 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 292

WAJIB BERIKAN THR PENUH, DEPENAS: PENGUSAHA HARUS TAAT ATURAN

              Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  menyatakan  pengusaha  wajib  mentaati  regulasi
              pemerintah mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

              “Pengusaha  yang  benar  itu  pengusaha  yang  taat  kepada  regulasi,  taat  aturan  yang  ada.
              Kelonggaran  semacamnya  juga  sudah  difasilitasi,  saya  kira  tidak  ada  alasan  untuk  tidak
              dilaksanakan,” kata Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional (Depenas), Adi Mahfudz Wuhadji
              dalam diskusi daring FMB 9 di Jakarta, Senin.

              Ketua Bidang Organisasi dan Pemberdayaan Daerah Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) itu
              mengatakan  keputusan  Menteri  Ketenagakerjaan  untuk  menerbitkan  Surat  Edaran  mengenai
              pembayaran  THR  secara  penuh  pada  Lebaran  2021  telah  dikomunikasikan  terlebih  dahulu
              dengan stakeholder terkait.

              Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tak membayarkan THR.

              “RegulasI  harus ditegakkan,  tidak  boleh  abu-abu.  Yang  penting juga sudah  dikomunikasikan
              dengna  kami  dengan  informasi  yang  cukup  jelas.  Saya  kira  pendekatan  yang  disampaikan
              Menaker  sudah  tepat,  bagi  pengusaha  yang  mampu  tidak  ada  alasan  apapun  untuk  tidak
              dibayarkan,”ujar Adi.

              Adi juga menyampaikan pada prinsipnya seluruh pengusaha sepakat bahwa THR merupakan hak
              pekerja yang harus dibayarkan.
              THR  juga sebagai  bentuk  memacu  produktivitas  pekerja  dan  bentuk  rasa  syukur  pengusaha
              dalam keberlangsungan usahanya.

              Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sejumlah sektor masih belum bangkit dari keterpurukan
              akibat pandemi Covid-19.

              Oleh karena itu, dia meminta agar perusahaan mengedepankan dialog dengan para pekerja guna
              menemukan solusi yang ideal mengenai pembayaran THR.

              “Bagi yang tidak mampu membayar tepat waktu sebaiknya kedepankan dialog. Bagi yang sama
              sekali tidak mampu, seyogyanya ada kesepakatan bersama,” ujar Adi.

              Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakaerjaan Ida Fauziyah mengatakan kewajiban
              pengusaha  membayarkan  THR  pekerja  atau  buruh  secara  penuh  telah  mempertimbangkan
              kondisi perekonomian.

              Bahkan, menurutnya telah dikomunikasikan dengan stakeholder terkait.

              “Pelaksanaan THR tahun ini sudah mempertimbangkan kondisi perekonomian kita. Pemerintah
              sudah  memberikan  banyak  insentif,  stimulus  kepada  dunia  usaha  dan  sebelum  saya
              mengeluarkan surat edaran ini kami telah melakukan diskusi dengan stakeholder yang ada,” ujar
              Ida Fauziah.

              Menaker Ida telah menerbitkan aturan mengenai pemberian THR untuk Lebaran 2021 melalui
              Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh Di Perusahaan.

              Berdasarkan  SE  tersebut,  THR  wajib  dibayarkan  paling  lambat  tujuh  hari  sebelum  hari  raya
              keagamaan.





                                                           291
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297