Page 298 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 298

Judul               Depenas: Pengusaha Tidak Keberatan untuk Bayar THR
                Nama Media          theiconomics.com
                Newstrend           Aturan THR 2021
                Halaman/URL         https://www.theiconomics.com/accelerated-growth/depenas-
                                    pengusaha-tidak-keberatan-untuk-bayar-thr/
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-04-26 17:01:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 7.500.000
                News Value          Rp 22.500.000

                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              neutral - Adi Mahfudz Wuhadji (Wakil Ketua Depenas) Itu juga sudah dikomunikasikan kepada
              kami. Saya kira mewakili unsur pegusaha kebijakan itu sudah tepat dan tidak ada suatu alasan
              apapun untuk tidak dibayarkan
              negative - Adi Mahfudz Wuhadji (Wakil Ketua Depenas) Jadi kami pengusaha tidak keberatan
              dengan itu. Hanya secara faktual tidak semua sektor-sektor usaha mampu membayarkan THR
              karena pandemi Covid-19. Kita harus realistis juga menyikapi apa yang terjadi di lapangan ya



              Ringkasan
              Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  menilai  pernyataan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah  terkait  pembayaran  tunjangan  hari  raya  (THR)  keagamaan  sudah  tepat.  Apalagi
              kebijakan tersebut masih tetap memberikan kelonggaran kepada perusahaan agar membayarkan
              THR kepada buruh setidaknya H-1 sebelum Lebaran tahun ini.


              DEPENAS: PENGUSAHA TIDAK KEBERATAN UNTUK BAYAR THR

              Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  menilai  pernyataan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah  terkait  pembayaran  tunjangan  hari  raya  (THR)  keagamaan  sudah  tepat.  Apalagi
              kebijakan tersebut masih tetap memberikan kelonggaran kepada perusahaan agar membayarkan
              THR kepada buruh setidaknya H-1 sebelum Lebaran tahun ini.

              "Itu juga sudah dikomunikasikan kepada kami. Saya kira mewakili unsur pegusaha kebijakan itu
              sudah  tepat  dan  tidak  ada  suatu  alasan  apapun  untuk  tidak  dibayarkan,"  kata  Wakil  Ketua
              Depenas Adi Mahfudz Wuhadji dalam sebuah diskusi, Senin (26/4).
              Menurut Adi, THR merupakan suatu budaya yang hanya ada di Indonesia. Dan Menteri Ida sudah
              tepat  menganjurkan  agar  perusahaan  yang  sekiranya  tidak  sanggup  membayar  THR  agar
              menempuh jalur dialog antara pengusaha dan pekerja.

                                                           297
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303