Page 449 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 449

KELONGGARAN PEMBAYARAN THR MAKSIMAL H-1 LEBARAN, MENAKER: TIDAK
              AKAN DICICIL
              Kelonggaran  Pembayaran  THR  Maksimal  H-1  Lebaran,  Menaker:  Tidak  Akan  Dicicil  Michelle
              Natalia Senin, 26 April 2021 - 15:07 WIB loading.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, kelonggaran pembayaran THR
              maksimal  H-1  Lebaran  dan  tidak  akan  menghilangkan  kewajiban  pembayaran  THR.  Ia  juga
              menegaskan tidak akan dicicil seperti tahun lalu. Foto/Dok JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan,  bahwa  pembayaran  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  2021
              wajib dibayarkan maksimal H-7 hari raya keagamaan. Pembayaran THR ini diharapkan dapat
              meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat yang akan mencapai target pertumbuhan
              ekonomi Indonesia.

              "Sebelum  mengeluarkan  surat  edaran  (SE)  THR,  kami  telah  melakukan  diskusi  dengan
              stakeholder tripartit dan dewan pengupahan nasional. Harapannya karena pemerintah sudah
              memberikan banyak insentif, ada kepatuhan dari para pengusaha untuk membayar THR," ucap
              Ida dalam webinar di Jakarta, Senin(26/4/2021).

              Esensi dari SE terkait pemberian THR keagamaan 2021 untuk pekerja/buruh paling lambat H-7
              hari raya keagamaan. THR ini adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan untuk para
              pekerja yang sudah bekerja 1 bulan atau terus menerus, atau lebih baik yang hubungan kerjanya
              termasuk PKWT dan PKWTT. Besarannya 1 bulan upah dan proporsionalitas yang masa kerjanya
              1 bulan terus menerus tapi kurang dari 12 bulan.

              "Bagi perusahaan yang tidak bisa bayar H-7, kami minta membuka dialog secara kekeluargaan
              dengan itikad baik serta kesepakatan tertulis tentang batas waktu pembayaran THR tersebut,
              dan kami memberikan kelonggaran H-1. Ini tidak menghilangkan kewajiban pembayaran THR,"
              tegas Ida.

              Dalam SE tersebut, ketidakmampuan untuk membayar THR tepat waktu wajib dibuktikan dengan
              laporan  internal  keuangan  perusahaan  secara  transparan  dan  dilaporkan  kepada  Disnaker
              setempat paling lambat H-7 hari raya keagamaan.

              "Ingat, seandainya tidak mampu, perusahaan harus berdialog kepada para pekerjanya, tetapi
              harus diingat bahwa pembayaran THR bagi perusahaan tidak mampu adalah maksimal H-1 hari
              raya keagamaan. Tidak akan dicicil seperti tahun lalu," pungkas Ida.

              (akr).

























                                                           448
   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454