Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 52

5 PERUSAHAAN KENA SANKSI LALAI BAYAR THR, APA HUKUMANNYA?

              Sebanyak 5 perusahaan dijatuhi sanksi akibat melanggar pembayaran tunjangan hari raya (THR)
              di 2020. Kelima perusahaan itu berasal dari 410 perusahaan yang diadukan kepada Kementerian
              Ketenagakerjaan.

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menjelaskan,  dari  410  aduan  tersebut
              sebanyak  307  perusahaan  sudah  selesai  melalui  pemeriksaan  dan  pembinaan.  Nah  5  di
              antaranya telah direkomendasikan untuk dikenakan sanksi administratif.

              "Kelima perusahaan itu tersebar di provinsi Riau, Jawa Barat dan DKI Jakarta," ucapnya dalam
              acara diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Senin (26/4/2021).

              Meski begitu menurutnya sebagian besar sudah membayarkan kewajiban THR-nya.

              "Artinya perusahaan sudah melaksanakan pembayaran THR, baik yang terlambat bayar, yang
              tertunda, maupun yang menyepakati pembayaran sesuai dan yang tidak sesuai dengan THR,"
              tambahnya.

              Lalu sebanyak 103 perusahaan masih dalam proses pemeriksaan pengawasan dan pemanggilan
              oleh dinas ketenagakerjaan setempat.

              "Untuk pelaksanaan nota pemeriksaan 1 dan 2, dimana beberapa di antaranya terkait dengan
              permasalahan perselisihan dan sedang berproses sesuai dengan mekanisme PHI," ucapnya.

              Sementara  untuk  tahun  ini  pemerintah  telah  mengeluarkan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketenagakerjaan  (Menaker)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan  Pemberian  THR
              Keagamaan  Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di  Perusahaan.  Isinya  mewajibkan  pengusaha
              membayar THR H-7 Idul Fitri.

              Meski begitu ada kompensasi yang bisa didapat para pengusaha jika bisnisnya masih terdampak
              pandemi COVID-19 dan tak mampu bayar tepat waktu. Namun kelonggarannya hanya berupa
              batas waktu pembayaran menjadi H-1 Idul Fitri. Artinya tetap wajib membayar THR.

              Jika setelah diberikan dispensasi pengusaha masih tidak membayarkan THR pekerjanya sesuai
              ketentuan,  maka  pengawas  akan  melakukan  pemeriksaan  hingga  menghasilkan  nota
              pemeriksaan. Nota pemeriksaan itu akan dilengkapi dengan rekomendasi kepada para gubernur,
              walikota atau bupati setempat untuk pengenaan sanksi administrasinya.

              "Ada denda juga jika tidak mampu membayar sesuai ketentuan waktu. Denda itu sebesar 5%
              dari akumulasi nilai THR-nya sendiri," tambah Ida.

              Ida menambahkan denda itu dijatuhkan jika pengusaha tidak membayar sesuai ketentuan waktu
              sebagaimana  peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku.  Sementara  untuk  sanksinya
              dikenakan mulai dari teguran tertulis hingga pembekuan kegiatan usaha.

              "Sanksi berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian
              atau  seluruh  alat  produksinya,  kemudian  pembekuan  kegiatan  usahanya.  Ada  nota  dari
              pengawas yang harus ditindaklanjuti oleh pengusaha," tegasnya.











                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57