Page 614 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 614

PEGAWAI OUTSOURCING DAN KONTRAK BERHAK DAPAT THR

              JAKARTA  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menyatakan  pekerja  dengan  status
              outsourcing  (alih  daya),  kontrak,  atau  pekerja  tetap  (PKWT  dan  PKWTT)  berhak  menerima
              tunjangan hari raya (THR) keagamaan.

              Pembayaran  THR  ini  sesuai  dengan  surat  edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang
              Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja di Perusahaan.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI  dan  Jamsos)
              Kementerian  Ketenagakerjaan  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  seluruh  pengusaha  harus
              membayar THR secara penuh kepada pekerjanya makasimal pada h-7 Lebaran.

              "THR  keagamaan  wajib  diberikan  dalam  bentuk  uang  rupiah  dan  paling  lambat  tujuh  hari
              sebelum hari raya keagamaan," kata Indah di Jakarat, Senin (26/4/2021).
              Indah menyebutkan, ada tiga jenis pekerja yang berhak memperoleh THR keagamaan. Pertama,
              pekerja  berdasarkan  PKWT  atau  PKWTT  yang  memilih  masa  kerja  satu  bulan  secara  terus
              menerus atau lebih.

              Kedua, pekerja berdasarkan PKWTT yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) terhitung
              h-30 sebelum hari raya keagamaan. Ketiga, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan
              masa kerja berlanjut apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.

              "THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja. Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak asalkan telah bekerja selama satu bulan
              atau lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka
              berhak mendapatkan THR juga," terangnya.

              Indah menambahkan, pekerja berhak mendapatkan THR dengan besaran satu bulan upah. Ini
              khususnya bagi pekerja yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih.

              Sementara, pekerja dengan masa waktu kurang dari 12 bulan berhak mendapatkan THR yang
              dihitung secara proporsional sesuai masa kerjanya.

              “Tidak menutup kemungkinan perusahaan juga dapat memberikan THR yang nilainya lebih besar
              dari  peraturan  perundang-undangan,  di  mana  hal  tersebut  terlebih  dahulu  ditetapkan  dalam
              perjanjian  kerja,  peraturan  perusahaan  atau  perjanjian  kerja  bersama  atau  kebiasaan  yang
              selama ini memang telah dilakukan oleh perusahaan,” tuturnya.

              Baca juga: THR Tak Dibayar Full, Pekerja Bisa Melapor

              Baca juga: Pengusaha Wajib Penuhi Kewajiban THR, Apindo Sulsel Pastikan Tertib

              “Untuk pekerja yang bekerja harian, upah satu bulan dihitung dengan dua ketentuan. Ketentuan
              tersebut adalah memiliki masa kerja 12 bulan dan masa kerja kurang dari 12 bulan,” pungkasnya.
              (der/fin)














                                                           613
   609   610   611   612   613   614   615   616   617   618   619