Page 23 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 DESEMBER 2018
P. 23

Bagi peserta PMI, ungkapnya, pembayaran iuran dilakukan sebelum menjadi TKI,
               saat  menjadi  TKI  dan  setelah  menjadi  TKI.  Sebelum  menjadi  TKI  calon  peserta
               membayar lima bulan iuran sebesar Rp37.000. Selama menjadi TKI dalam jangka
               dua tahun plus satu bulan setelah menjadi TKI membayar iuran Rp333.000.

               "Itu yang melalui jasa perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS),
               kalau yang mandiri tidak perlu membayar ketentuan yang Rp37.000 itu," jelasnya.

               TKI yang mendapat perpanjangan kontrak, lanjut Ainul, nantinya cukup membayar
               iuran perbulan Rp13.000 saja. Terkait klaim jaminan yang diberikan, kata Ainun, TKI
               yang mengalami kecelakaan kerja akan dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan. Bila TKI
               meninggal, akan mendapat santunan sebesar Rp85 juta. Mereka yang mengalami
               kecacatan akan diberikan santunan sesuai dengan tingkat kecacatannya.

               "Hitungannya  Rp142  juta  dikali  prosentase  kecacatan.  Jika  cacat  total  santuan
               diberikan Rp100 juta," papar Ainul.

               Tidak  hanya  kepada  TKI,  anak  dari  TKI  yang  meninggal  juga  akan  mendapatkan
               beasiswa  dari  SD  hingga  perguruan  tinggi.  Jaminan  perlindungan  diberikan,  kata
               Ainul, selama TKI tersebut bekerja sesuai dengan kontrak kerjanya.

               "Jadi pemberian beasiswa tersebut diberikan manakala PMI terus bekerja, tidak boleh
               putus kontrak," ujarnya.

               Hal  senada  disampaikan  Sri  Purwanti,  Kepala  Seksi  Perlindungan  TKI  Balai
               Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) DIY. Dia
               mengatakan jika TKI yang berangkat sesuai prosedur seluruhnya terdaftar sebagai
               peserta  BPJS  Ketenagakerjaan.  Ketentuan  itu  dimulai  sesuai  Permenaker  7/2017
               tentang Perlindungan terhadap TKI.

               "Semua TKI yang berangkat setelah kebijakan tersebut berlaku wajib menjadi peserta
               BPJS Ketenagakerjaan. Tetapi sebagian besar masih dilindungi oleh konsorsium,"
               kata Sri.

               Kasus Overstay
               Baginya, perlindungan terhadap PMI dari risiko kecelakaan kerja hingga kematian
               memang harus dilakukan. Oleh sebabnya, Pemerintah DIY melarang pengiriman TKI
               untuk sektor nonformal seperti menjadi asisten rumah tangga.

               "TKI yang berangkat dari DIY semuanya bekerja di sektor formal, pabrikan. Ini salah
               satu upaya untuk melindungi hak-hak pekerja," katanya.

               Sayangnya, saat ini para PMI banyak yang tidak mengindahkan aturan dan prosedur.
               Ini  terlihat  dari  banyaknya  TKI  yang  berangkat  dari  BP3TKI  DIY  yang  mengalami
               kasus overstay. Banyak TKI yang tidak memproses kartu tenaga kerja luar negeri



                                                       Page 22 of 66.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28