Page 107 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 107

UPAYA KEMNAKER TINGKATKAN KOMPETENSI PENCARI KERJA

              Untuk  mempercepat  peningkatan  kompetensi  SDM  Indonesia,  Kementerian  Ketenagakerjaan
              terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatihan vokasi melalui program BLK Komunitas.
              Peningkatan  kuantitas  dan  kualitas  harus  dilakukan  secara  bersama-sama,  karena  Indonesia
              membutuhkan SDM kompeten dalam jumlah besar.

              Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Budi
              Hartawan, mengatakan bahwa pihaknya baru saja melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja
              Bersama  (PKB)  BLK  Komunitas  dengan  5  Lembaga  penerima  bantuan  di  Semarang,  Jawa
              Tengah, pada Selasa (5/10/2021). Pembangunan 5 BLK Komunitas ini merupakan bagian dari
              787 BLK Komunitas yang akan dibagun Kemnaker di tahun 2021.

              "Mudah-mudahan  sinergitas  antara  pemerintah  dan  masyarakat  melalui  pembangunan  BLK
              Komunitas diharapkan dapat mengakselerasi penyiapan tenaga kerja terampil yang berkualitas
              dan berdaya saing dalam jumlah yang masif dan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia,"
              kata Budi Hartawan melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu (9/10/2021).

              Budi  Hartawan  mengungkapkan  bahwa  Kemnaker  terus  menggencarkan  pembangunan  BLK
              Komunitas sebagai upaya mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat. Untuk itu, sejak
              tahun  2017  hingga  2020,  Kemnaker  telah  membangun  2.127  BLK  Komunitas  yang  melatih
              masyarakat dengan berbagai kejuruan dan program pelatihan.

              Sedangkan  dari  sisi  kualitas,  pihaknya  telah  mengembangkan  program  kejuruan  di  BLK
              Komunitas menjadi 24 program kejuruan. Selain itu, BLK Komunitas juga didorong untuk bekerja
              sama  dengan  industri  setempat.  Sehingga  pelatihan  vokasi  yang  diselenggarakan  di  BLK
              Komunitas memiliki relevansi dengan kebutuhan industri setempat.

              "Arahan  Bu  Menaker,  untuk  menjamin  manfaat  dan  keberlanjutan  program  pelatihan,  maka
              program pelatihan BLK Komunitas dibuat relevan dengan kebutuhan pasar kerja lokal, tanggap
              peluang dan potensi, kreatif dan inovatif serta memperbanyak jejaring kerja sama dengan sektor
              industri," jelasnya.

              Selain itu, untuk mewujudkan inklusivitas pelatihan di BLK Komunitas, pihaknya juga menggelar
              Pilot  Project  Pelatihan  Bagi  Instruktur  dan  Tenaga  Pelatihan:  Pelayanan  Pelatihan  Berbasis
              Kompetensi (PBK) bagi Penyandang Disabilitas di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

              Pelatihan tersebut, ujar Dirjen Budi, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas (capacity building)
              penyelenggara dan instruktur pelatihan, agar lebih memahami mengenai disabilitas, aksesibilitas,
              dan  tata  cara  memberikan  pelayanan  pelatihan  berbasis  kompetensi  yang  inklusif  bagi
              penyandang disabilitas.

              "Sesuai arahan Menaker, transformasi lembaga pelatihan kerja menjadi inklusif akan membuka
              akses  dan  kesempatan  bagi  penyandang  disabilitas  terhadap  pelatihan  berbasis  kompetensi,
              yang  secara  signifikan  akan  meningkatkan  kesiapan  kerja  dan  penempatan  kerja  bagi
              penyandang disabilitas di Indonesia," ujarnya.













                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112