Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 DESEMBER 2020
P. 14

JENAZAH WNI DALAM KOPER DI MEKKAH

              Kementerian Luar Negeri dan KJRI Jeddah menangani penemuan jenazah WNI di dalam koper
              di wilayah Mina, Mekkah, Arab Saudi. Berdasarkan informasi yang diperoleh KJRI dari Kepolisian
              Wilayah Mina, seperti dilansir Antara, Senin (30/11/2020), jenazah tersebut adalah perempuan
              pekerja migran Indonesia inisial AS berusia 23 tahun.

              "Selanjutnya diperoleh informasi bahwa pihak kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap
              dua WNI yang diduga terlibat dalam penempatan jenazah dalam koper tersebut," ujar Direktur
              Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin.

              Judha menjelaskan bahwa hasil visum menunjukkan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada
              jenazah AS. Namun, untuk memastikan penyebab kematian akan dilakukan autopsi.

              "Langkah-langkah  tindak  lanjut  segera  dilakukan  Kemlu  dan  KJRI  Jeddah  antara  lain
              menghubungi keluarga almarhumah A dan melakukan pendampingan hukum terhadap dua WNI
              yang ditangkap," kata Judha.

              KJRI  Jeddah  telah  menyediakan  jasa  penerjemah  selama  kedua  WNI  tersebut  menjalani
              pemeriksaan dari otoritas setempat. KJRI juga akan membantu pemulasaraan jenazah AS sesuai
              permintaan keluarga.

              WNI ditangkap

              Sementara itu, aparat Saudi menahan dua warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat
              dalam kasus ini. Dilansir BBC News, kasus ini, sebagaimana diberitakan media di Timur Tengah,
              berawal ketika seorang warga melihat sebuah koper besar tergeletak dekat jalan lingkar Mekah.
              Ketika dibuka, isi koper tersebut berisi mayat perempuan.

              Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono, mengatakan pihaknya sudah dihubungi aparat Saudi
              dan mendapat penjelasan.

              Menurut Eko Hartono, kasus ini bermula ketika seorang pekerja migran asal Indonesia berinisial
              AS  kabur  dari  pekerjaannya  sebagai  petugas  pembersih  perusahaan  Saudi  di  Mekkah.  "Dia
              bekerja sejak Februari," kata Eko kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan.

              Belum diketahui penyebab perempuan asal Tangerang, Banten, itu meninggalkan pekerjaannya
              tersebut.

              Merujuk keterangan yang didapat dari pihak berwenang Saudi, Eko mengatakan AS ditampung
              oleh seorang perempuan WNI berinisial H. "Jadi si tersangka pelaku ini, atas nama H ini, dia
              menampung  overstayer dan  orang-orang  kaburan  termasuk  almarhumah.  Setelah  tiga  bulan
              ditampung, sakit, kemudian meninggal," papar Eko, seraya menambahkan bahwa dirinya belum
              bisa memastikan penyakit AS.

              Kepolisian menyebut tidak ada tanda tanda pembunuhan atau kekerasan pada jenazah AS. Untuk
              memastikan penyebab kematian, akan dilakukan autopsi. "Hasil autopsi resmi belum keluar."

              Alasan dibuang

              Setelah AS meninggal, menurut Eko, H takut berurusan dengan polisi. "Kalau dia lapor, misalnya
              polisi  datang,  itu  juga  nanti  kan  akan  berurusan  dengan  aparat.  Dia  akan  ditanya:  'Kenapa
              sakitnya?' Dia akan kena juga karena menampung kaburan dan overstayer," kata Eko.

              H kemudian bekerja sama dengan seorang pria WNI untuk memasukkan jenazah AS ke dalam
              koper  dan  membuangnya  di  pinggir  jalan.  "Harapannya  akan  ditemukan  orang  dan  dibantu
              penguburannya. Itu pengakuan dari pelaku," kata Eko.
                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19