Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 DESEMBER 2020
P. 32

MENAKER JELASKAN TIGA SASARAN PENTING DALAM UU CIPTA KERJA

              Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap 3 sasaran penting yang menjadi fokus dalam
              penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yaitu tenaga kerja yang
              belum bekerja, pekerja/buruh yang saat ini sedang bekerja, serta pekerja/buruh yang mengalami
              pemutusan hubungan kerja.

              Hal tersebut diungkapkan, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam acara Tri Hita Karana
              Forum Dialogue "Indonesia Omnibus Law For A Better Business Better World." "Undang-Undang
              Cipta Kerja merupakan langkah besar bangsa Indonesia untuk memperbaiki ekosistem investasi
              dan ketenagakerjaan guna mencapai tujuan negara Indonesia yang produktif, berdaya saing,
              adaptif dan inovatif serta dapat keluar dari jebakan negara yang berpenghasilan menengah,"
              kata Menaker Ida, pada Senin (30/11), dalam keterangan pers kepada wartawan.

              Menaker mengatakan, langkah penciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan
              kerja yang seluas-luasnya bagi tenaga kerja yang belum bekerja dilakukan dengan cara menarik
              investasi, baik melalui investasi dalam negeri maupun luar negeri.

              "Kami  menyadari  semakin  banyak  investasi  yang  ditanamkan,  maka  semakin  banyak  pula
              peluang kerja yang terbuka. Oleh sebab itu diharapkan investasi yang masuk adalah investasi
              yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yang belum bekerja," kata Ida.
              Hal  ini,  lanjut  Menaker,  penting  untuk  memecahkan  persoalan  pengangguran  di  Indonesia,
              dimana  saat  ini  berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  per  Agustus  2020  tercatat  angka
              pengangguran mencapai 9,7 juta orang. Itupun masih ditambah setiap tahunnya terdapat 2 -
              2,5 juta angkatan kerja baru.

              Terkait  pekerja/buruh  yang  saat  ini  sedang  bekerja,  Menaker  Ida  mengatakan,  adanya
              perubahan bentuk-bentuk pekerjaan yang baru dan perkembangan tuntutan dunia kerja yang
              lebih fleksibel, perlu diimbangi dengan adanya perlindungan yang lebih baik bagi pekerja/buruh.
              "Misalnya soal perubahan ketentuan mengenai perjanjian kerja waktu tertentu, dimaksudkan
              untuk memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak melalui penegasan bahwa pekerja
              kontrak hanya dapat dipekerjakan pada pekerjaan yang sifatnya sementara atau tidak tetap.
              Jangka waktu penggunaan pekerja kontrak ini akan diatur dalam Peraturan Pemerintah, " jelas
              Politisi PKB ini.

              Upaya  perlindungan  pun  dilakukan  untuk  mengatur  ketentuan  alih  daya  (outsourcing),
              perlindungan sistem pengupahan bagi pekerja serta perubahan ketentuan dalam waktu kerja
              dan  waktu  istirahat  serta  waktu  kerja  lembur  yang  dimaksudkan  selain  untuk  meningkatkan
              produktivitas, juga agar pekerja/buruh yang bekerja kurang atau lebih dari waktu kerja standar,
              dapat terlindungi.

              Pemerintah  juga  memberikan  perhartian  khusus  bagi  pekerja/buruh  yang  mengalami  PHK.
              Perubahan  ketentuan  mengenai  mekanisme  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  bagi  pekerja
              tetap.

              Di satu sisi untuk memberikan perlindungan bagi pekerja/buruh agar tidak terjadi pemutusan
              hubungan kerja secara sewenang-wenang oleh pengusaha. Di sisi lain bagi kedua belah pihak,
              PHK tersebut tidak selalu harus menjadi objek yang diperselisihkan.

              Terkait  dengan  perubahan  ketentuan  besaran  kompensasi  PHK,  dimaksudkan  agar
              pekerja/buruh mendapatkan kompensasi PHK yang lebih realistis. Selain itu untuk memberikan
              bekal agar pekerja yang mengalami PHK tetap dapat bekerja.




                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37