Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2021
P. 24

KASUS KORUPSI DI BPJS KETENAGAKERJAAN, PRESIDEN KSPI SAID IQBAL
              MERADANG
              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memberikan pernyataan keras
              atas dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan.

              Said Iqbal meminta Kejaksaan Agung menangani kasus yang disebutnya sebagai megaskandal
              korupsi itu secara transparan.

              "Kami minta Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap dugaan skandal megakorupsi triliunan
              rupiah uang buruh yang ada di BPJS Ketenagakerjaan secara transparan," kata Said Iqbal melalui
              siaran pers, di Jakarta, Rabu (20/1).

              Kasus dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan yang sedang ditangani Kejagung terkait dengan
              pengelolaan keuangan dan dana investasi.
              Jaksa  penyidik  Kejaksaan  Agung  juga  telah  menggeledah  Kantor  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Sejumlah  pejabat  dan  karyawan  juga  diperiksa  sebagai  saksi  atas  pengajuan  dari  Badan
              Pemeriksa Keuangan (BPK).

              Menurut Said, dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan ini termasuk pelanggaran berat dan patut
              diduga sebagai megakorupsi sepanjang badan hukum yang dulu bernama Jamsostek itu berdiri.

              "Jika dugaan korupsi ini terbukti dari hasil penyelidikan Kejaksaan Agung, berarti uang buruh
              Indonesia  telah  dirampok  oleh  pejabat  berdasi  para  pimpinan  yang  ada  di  BPJS
              Ketenagakerjaan," tegas Said Iqbal.

              Karena itu KSPI mendukung penuh langkah Kejagung dalam membongkar kasus tersebut. Dia
              bahkan  meminta  Kejagung  untuk  mencekal  direktur  utama  dan  para  direksi  BPJS
              Ketenagakerjaan agar tidak bepergian ke luar negeri selama proses penyidikan berlangsung.

              "KSPI akan mengerahkan puluhan ribu buruh berbondong-bondong di seluruh wilayah Indonesia
              untuk mendatangi semua kantor cabang di kabupaten/ kota dan kantor-kantor wilayah BPJS
              Ketenagakerjaan di seluruh wilayah Indonesia untuk menanyakan keberadaan triliunan rupiah
              uang buruh yang diduga dikorupsi di BPJS Ketenagakerjaan," tutur Said.

              Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak
              mengatakan ada pemeriksaan terhadap delapan saksi dalam kasus tersebut pada Rabu.

              Tiga dari saksi itu merupakan pejabat di BPJS-TK, yakni Deputi Direktur Pasar Modal inisial KBW,
              Asisten Deputi Analisis Pasar Uang dan Reksadana inisial SMT.

              "Dan  SM  selaku  Deputi  Direktur  Kepatuhan  dan  Hukum  BPJS  TK,"  kata  Leonard  Eben  Ezer
              Simanjuntak di Jakarta.

              Selain tiga pejabat BPJS TK, jaksa penyidik juga meminta keterangan lima petinggi perusahaan
              manajemen investasi.

              Kelimanya adalah JHT selaku Presdir PT Ciptadana Sekuritas, PS selaku Presdir BNP Paribas Asset
              Management, MTT selaku Presdir PT Schroder Investment Management Indonesia.
              Kemudian WW selaku Direktur Utama PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan OB selaku Direktur
              PT Kresna Sekuritas.

              "Ada delapan orang yang diperiksa sebagai saksi terkait tindak pidana korupsi pada pengelolaan
              keuangan dan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan," tambah Eben Ezer.


                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29