Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 MARET 2021
P. 31
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, ikut menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya
Muchtar Pakpahan. Menaker Ida mengenang Muchtar sebagai seorang aktivis buruh, akademisi,
dan pegiat sosial.
"Turut berduka cita atas berpulangnya Bang Muchtar Pakpahan. Kahar duka ini tentu adalah
kabar duka juga bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia," kata Menaker Ida saat bertakziah
langsung ke RSPAD, Jakarta Pusat, Senin (22/3).
Ida mengatakan, Muchtar Pakpahan yang meninggal dunia di usia 67 tahun adalah sosok yang
sangat totalitas dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Hal tersebut terlihat dari caranya
memperjuangkan hak buruh dari jalur akademik, keorganisasian serikat pekerja/serikat buruh
(SP/SB), bahkan melalui jalur politik.
Dengan sepak terjangnya, Menaker Ida menilai bahwa perjuangan Muchtar Pakpahan yang lahir
di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara, 21 Desember 1953, telah memberi
warna bagi dunia ketenagaKerjaan di Tanah Air.
"Kami kehilangan Bang Muchtar sebagai pejuang hak-hak buruh, dia telah berkorban banyak.
Sekarang waktunya untuk istirahat, dan kami teruskan apa-apa yang sudah dimulai Bang
Muchtar. Mudah-mudahan kami bisa selesaikan dengan sempurna," katanya.
Menaker Ida berharap masyarakat mampu belajar dari jejak perjuangan Muchtar Pakpahan, baik
dari sisi gagasan maupun sepak terjangnya. Dia berharap segala amal baik Muchtar diterima
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
"Semoga perjuangannya menjadi inspirasi bagi kita semua, mendorong kita selalu
memperjuangkan dunia ketenagakerjaan menjadi lebih baik," katanya.
Aktivis Ulung
Di kalangan buruh nama Muchtar Pakpahan memang sangat melekat dalam ingatan. Sosoknya
menjadi inspirasi karena berani meneriakkan setiap bentuk ketidakadilan yang dialami kaum
pekerja di era Orde Baru. Muchtar seolah tak gentar dengan kebijakan rezim Orde Baru saat itu
yang represif atas pergerakan kaum buruh.
Di tengah kemapanan kekuasaan Orde Baru, Muchtar Pakpahan mendirikan Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia (SBSI) pada 1992. Saat itulah namanya mulai muncul dan mendapat
perhatian luas. SBSI merupakan organisasi buruh
independen pertama di Indonesia. Pada 2003, Muchtar meninggalkan Serikat Buruh dan
mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat. Pada 2010, dia lalu meninggalkan partai dan memilih
fokus di kantor pengacaranya Muchtar Pakpahan Associates serta mengajar di Fakultas Hukum
Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Muchtar memperoleh gelar sarjana hukumnya di Universitas Sumatra Utara (USU) sedangkan
program pascasarjananya di bidang politik diperoleh di Universitas Indonesia (UI) pada 1989. Di
organisasi buruh internasional, Muchtar pernah menjabat sebagai anggota Goveming Body ILO
mewakili Asia dan Vice President World Confederation of Labor (ILO).
Tidak hanya aktif sebagai pejuang hak-hak buruh, Muchtar juga memiliki pengalaman sebagai
akademisi. Sebagaimana dikutip melalui laman muchtarpakpahan.com Muchtar tercatat pernah
jadi pengajar Hukum Tatanegara dan Perburuhan di Fakultas Hukum Universitas HKBP
Nommensen Medan 1981-1986. Selain itu, juga pernah mengajar di Fakultas Hukum UKI, dan
di Fakultas Hukum Untag 1989-1994.
30