Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 MARET 2021
P. 99

PROFIL Muchtar Pakpahan, Tokoh Buruh Peraih Penghargaan Internasional, Tak Gentar Walau
              Kerap Dibui Setelah konvensi itu disahkan, berbagai organisasi di semua bidang akhirnya bebas
              dibentuk tanpa dikontrol oleh pemerintah.

              Sejak saat itu, organisasi yang ada tidak lagi tunggal dan masyarakat bisa bebas berorganisai
              mengeluarkan pendapatnya.

              "Jadi, boleh saya katakan tanpa kehadiran beliau memperkenalkan ide itu, mungkin Indonesia
              baru  menikmati  kebebasan  berserikat  dan  berpendapat,"  ungkap  Rekson  yang  juga  mantan
              Ketua Umum SBSI ini.

              Rekson menuturkan, berbagai rintangan dihadapi oleh Muchtar untuk mendapatkan keadilan itu.

              Tidak  hanya  membuat  banyak  buruh  terkena  PHK,  pihaknya  juga  berhadapan  dengan  para
              pemimpin lain di dunia.
              Terlebih, kala itu, Rekson menuturkan Indonesia tengah menjadi sorotan dunia karena dipimpin
              oleh diktator terlama di Asia.

              "Itulah legasi besarnya dalam serikat buruh, dimana perjuangan itu ada banyak korban," jelas
              Rekson.

              Lebih  lanjut,  Rekson  mengaku  dekat  dengan  sosok  Muchtar  sejak  1992  karena  sama-sama
              bergabung dalam SBSI.

              Kabar  Duka, Tokoh  Gerakan  Buruh  Muchtar  Pakpahan  Meninggal  Dunia  Ia  pun  masih  kerap
              berkomunikasi dengan Muchtar meski sosoknya dalam keadaan sakit.

              "Dua minggu lalu (terakhir berkomunikasi, red), kami sering berkomunikasi ketika beliau sakit,"
              ujar Rekson.

              Sampai  akhir  hayatnya,  Rekson  pun  tak  heran  jika  sosok  Muchtar  masih  terus  mengkritisi
              berbagai perubahan terkait hak-hak buruh.

              Tak terkecuali tentang Undang-Undang Cipta Kerja yang sempat menghebohkan publik pada
              2020 lalu.
              Menurut  Rekson,  Muchtar  merupakan  sosok  yang  banyak  menderita  di  masa  lampau  akibat
              perjuangannya membela kaum buruh.

              Jadi, sudah pasti sosoknya akan terus berkecimpung membela hak-hak buruh meskipun dalam
              keadaan sakit.

              "Kalau ada perubahan Undang-Undang tentang politik, pasti dia laporan, mendengar orang dan
              kasih pendapat." "Memang dia sosok yang banyak menderita di masanya, sehingga mungkin
              beliau tidak mau penderitaannya sia-sia makanya terus terlibat," tuturnya.

              Terakhir,  Rekson  juga  menyinggung  keteladanan  sosok  Muchtar  membela  kaum  buruh  di
              Indonesia.

              Menurutnya,  tidak  banyak  sosok  seperti  Muchtar  yang  berani  menentang  ketidakadilan  bagi
              kaum buruh di masa orde baru.

              Kini, rakyat Indonesia pun bisa menikmati kebebasan berserikat dari hasil jerih payah tokoh
              buruh nasional itu.





                                                           98
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104