Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JUNI 2020
P. 25
Sejak Maret lalu BPJAMSOSTEK telah memperkenalkan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik
(LAPAK ASIK) melalui kanal hibrid yaitu online, offline dan kolektif. Untuk kanal online, peserta
dapat mengajukan klaim dengan mengakses antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Bagi peserta yang terkendala saat menggunakan Lapak Asik online, BPJAMSOSTEK membuka
kanal offline di kantor cabang BPJAMSOSTEK di seluruh Indonesia dengan protokol kesehatan.
Guna memastikan pelayanan LAPAK ASIK offline berjalan baik, Agus melakukan peninjauan
langsung bersama Anggota Ombudsman RI Laode Ida, dan perwakilan Kemenko PMK pada
Kamis (25/6) di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Kota Depok.
"LAPAK ASIK offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BPJAMSOSTEK dan peserta secara
langsung, sebab telah disediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung
dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi
data,"ungkap Agus.
Agus menambahkan melalui metode itu, setiap Customer Service Officer (CSO) mampu melayani
4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan yang disebut 'One to Many". Sehingga secara tak
langsung kemampuan penyelesaian klaim meningkat dan phsycial distancing tetap terjaga.
Hingga kini metode One to Many telah diimplementasikan di hampir seluruh cabang BPJS
Ketenagakerjaan, khususnya bagi kantor yang punya ruang memadai. Namun bagi kantor yang
kecil, masih dilakukan cara one to one dengan memperhatikan physical distancing.
BPJAMSOSTEK mengembangkan sendiri aplikasi pendukung LAPAK ASIK, menggunakan aplikasi
internal yang telah dimiliki (SMILE), dipadukan dengan aplikasi video conferencing TrueConf.
Beberapa cabang yg masih terkendala dengan hardware, untuk sementara menggunakan
Aplikasi Video Conference lainnya dengan tetap memperhatikan keamanan data para peserta.
Selain itu BPJAMSOSTEK juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal LAPAK
ASIK kolektif. Fasilitas ini ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang
terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya.
Dengan adanya klaim kolektif ini pihak perusahaan dapat mengakomodir klaim seluruh
karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.
Anggota Ombudsman RI Laode Ida mengapresiasi keseriusan dan komitmen BPJAMSOSTEK
dalam memberikan pelayanan meski di kondisi yang terbatas. Dia juga menginginkan institusi
lain dapat mencontoh metode layanan One to Many yang digunakan oleh BPJAMSOSTEK.
"Saya sangat terkesan dengan upaya BPJAMSOSTEK yang tetap menyelenggarakan pelayanan
publik meski di tengah kondisi pandemi. Metode One to Many ini juga patut dicontoh oleh
institusi lain karena kinerja yang diberikan dapat lebih efisien dan terukur,"ucap Laode. (*/chi)
24