Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JUNI 2020
P. 77
Mereka juga mulai diperiksa kelengkapan administrasi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tenggara.
156 TKA CHINA DI SULTRA MULAI TES KESEHATAN DAN KARANTINA
Jakarta - Sebanyak 156 tenaga kerja asing ( TKA ) asal China yang baru tiba 23 Juni 2020
lalu di Kendari mulai menjalani tes kesehatan dan karantina.
Mereka juga mulai diperiksa kelengkapan administrasi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tenggara.
Eksternal Affairs Manager PT Virtue Dragon Nickel Indistry (VDNI), Indrayanto menyatakan
pemeriksaan kesehatan terhadap TKA China ini sudah pernah dilakukan saat mereka berangkat
dari negaranya hingga tiba di Indonesia.
"Sekarang, Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe kembali memeriksa kesehatan mereka,"
katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com , Kamis (25/6).
Ia menyebut seluruh TKA China yang tiba itu tak ada yang terindikasi Covid-19. Indrayanto
memastikan mereka selama perjalanan menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan
WHO.
Setelah diperiksa kesehatannya, lanjut dia, mereka akan menjalani karantina atau isolasi selama
14 hari di salah satu mess PT VDNI.
"Mereka akan menjalani rapid test ulang oleh KKP pada 1 Juli," tambahnya.
Sebelumnya, 156 TKA China ini dicurigai bukan tenaga ahli. Namun, hal itu dibantah oleh
Indrayanto.
Menurut Indra, seluruh perizinan, status keahlian hingga jenis pekerjaan yang akan dikerjakan
di PT VDNI maupun di PT Obsidian Stainless Steel (OSS) sudah mendapatkan persetujuan dari
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Status mereka sebagai tenaga ahli mereka menggunakan visa 312. Itu sudah klir. Sudah ada
juga RPTKA (rencana penggunaan tenaga kerja asing) dari Kemenaker," katanya.
Mengenai keraguan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh yang perlu dilakukan uji petik
terhadap keahlian para TKA ini, Indrayanto menyebut sudah bukan waktunya lagi dipersoalkan.
"Tenaga kontraktor kita sudah menjalani pelatihan. Sudah dicek juga dari kementerian tenaga
kerja. Sudah melewati proses semua. Penjelasan apa lagi yang perlu yang kita sampaikan,"
ujarnya.
Ia mengaku tenaga kerja Indonesia yang akan mendampingi TKA ini sudah disiapkan hampir 5
ribu orang. Namun perekrutan baru akan dilakukan setelah jaringan instalasi tungku smelter
selesai dipasang.
"Tenaga pendamping itu terpasang dulu baru dilakukan seleksi. Kemarin ada kesepakatan
kerjasama disnaker dan Pemda Konawe," jelasnya.
Ia memperkirakan, jika smelter di PT VDNI maupun OSS yang jumlahnya 33 tungku bisa
menyerap hingga 40 ribu tenaga kerja lokal.
76

