Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2021
P. 123

IMBAS PPKM MIKRO, PEDAGANG WARTEG DI JAKARTA MENJERIT

              Pedagang Warung Tegal (Warteg) di Jakarta menjerit akibat larinya pembeli yang didominasi
              oleh pekerja kantoran, menyusul kembali diterapkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan
              Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di seluruh wilayah Indonesia, termasuk ibu kota
              untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

              "Ya,  posisi  kita  kembali  menjerit  sekali  setelah  kehilangan  pembeli  dari  kalangan  kantoran.
              Karena kan Pemberlakuan PPKM Mikro untuk atasi Covid-19 juga membuat aturan Work From
              Home  (WFH)  meningkat  jadi  75  persen,"  jelas  Ketua  Koordinator  Komunitas  Warung  Tegal
              Nusantara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi, Selasa (29/6).
              Mukroni  melanjutkan,  akibat  peningkatan  kebijakan  WFH  menjadi  75  persen  di  masa  PPKM
              Mikro,  membuat  jumlah  karyawan  yang  juga  konsumen  setia  warteg  berkurang  drastis.
              Imbasnya omzet penjualan warteg menjadi berkurang drastis.

              "Karena  kan  yang  makan  ke  Warteg  mungkin  cuma  sisa  karyawan  yang  hanya  25  persen.
              Otomatis omzet kita turun drastis lah," terangnya.

              Dia berharap, penerapan kebijakan PPKM Mikro di lapangan bisa lebih ramah terhadap kelompok
              UMKM, termasuk Warteg. Di antaranya tidak membatasi jam operasional bagi pelaku usaha yang
              kooperatif terhadap protokol kesehatan.

              "Karena kan kalau jam (operasional) dibatasi itu berpengaruh langsung terhadap pengurangan
              jumlah pembeli. Jadi, saat PPKM Mikro ini kegiatan ekonomi tetap bisa berlangsung tentunya
              dengan protokol kesehatan tadi," tekan Mukroni mengakhiri.

              Sebelumnya, Pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
              (PPKM) skala Mikro yang akan berlaku mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021. Salah satunya, kegiatan
              Work From Office (WFO) atau bekerja di kantor hanya boleh 25 persen.

              "Terkait  dengan  penebalan  atau  penguatan  PPKM  Mikro.  Arahan  Bapak  Presiden  tadi  untuk
              melakukan penyesuaian diri akan berlaku mulai besok tanggal 22 sampai 5 Juli 2 minggu ke
              depan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi
              pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (21/6).

              Hal tersebut dilakukan lantaran kasus Covid-19 menunjukkan tren kenaikan setelah lima pekan
              pasca  liburan  Idul  Fitri,  terutama  di  beberapa  daerah  yang  sudah  masuk  Zona  Merah.  Oleh
              karena itu, untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah melakukan tindakan
              yang  cepat,  dengan  melakukan  penguatan  PPKM  Mikro  serta  mendorong  percepatan
              pelaksanaan vaksinasi.

              [azz].



















                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124