Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2021
P. 118
Pada Juni 2020, keputusan sepihak yang dibuat oleh BCA sangat mengejutkan dan tidak masuk
akal. Istri saya yang bekerja sebagai Customer Service BCA, secara sepihak juga diminta untuk
mengajukan pengunduran diri sehingga BCA tidak perlu melakukan PHK.
Alasan spesifik mengenai kesalahan juga tidak disebutkan.
Informasinya hanya karena saya sebagai suami melakukan pelanggaran sehingga istri saya tidak
dapat bekerja lagi di BCA.
Kembali hal yang sama dilakukan oleh BCA kepada istri. Seluruh pesangon dan hak istri tidak
diberikan sepeser pun.
Pesangon dipotong kembali untuk mengurangi hutang pokok KPR di BCA.
Padahal kami selalu membayar kewajiban tepat waktu. Kami juga beritikad baik untuk bisa
menyelesaikan kewajiban dengan lancar.
Lebih parah lagi dalam kasus istri saya, BCA dengan sengaja tidak memberikan surat keterangan
kerja yang merupakan hak dari istri saya.
BCA dengan sengaja menahan surat paklaring tersebut. BCA ingin mengambil dana JHT di BPJS
TK milik istri saya untuk kembali dipotong ke pokok hutang KPR yang ada.
Sejak 10 Juli 2020, istri saya mengundurkan diri. Berulang kali kami memohon dan bicara secara
kekeluargaan agar surat paklaring bisa diberikan, namun sampai saat ini BCA bersikeras ingin
mengambil dana JHT di BPJS TK.
Bulan ini kami kembali memohon agar surat paklaring istri dapat diberikan karena dana JHT
tersebut sangat dibutuhkan di masa pandemi.
Ditambah lagi, kakek kami meninggal dunia sehingga tentu membutuhkan biaya pemakaman
yang layak.
Pihak BCA tidak memberikan respon dan seolah tidak memperdulikan hal ini.
Istri saya telah bergabung dengan BCA sejak tahun 2009. Masa kerja lebih dari 10 tahun seolah
tidak ada artinya.
Sedikit hati nurani dari BCA tidak ada. Di sini, saya bertanya-tanya apa benar BCA memperdulikan
karyawannya? Semoga pintu hati nurani bapak/ibu sedikit terbuka di masa pandemi yang sulit
seperti ini. Terima kasih dan Tuhan memberkati kalian. (DND).
117