Page 109 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 109
KEMENAKER: UPAH MINIMUM 2022 HANYA BERDAMPAK PADA 2 JUTA PEKERJA
JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan menegaskan penetapan upah minimum atau UM
tahun 2022 hanya berdampak pada pekerja atau buruh dengan masa kerja kurang dari satu
tahun.
Kepala Biro Humas Kemenaker Chairul Harahap menerangkan rata-rata pekerja atau buruh yang
baru masuk dunia kerja berjumlah 1 hingga 2 juta orang setiap tahunnya. Angka itu jauh lebih
kecil dibandingkan dengan pekerja masa kerja di atas satu tahun yang berjumlah sekitar 49 juta
orang.
"Dengan demikian upah minimum hanya memiliki dampak kepada pekerja atau buruh yang baru
masuk dunia kerja," kata Chairul melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/11/2021).
Kendati demikian, kata Chairul, kementeriannya menilai positif perbedaan pandangan di antara
serikat pekerja dan pengusaha ihwal penetapan UM tahun ini. Dinamika itu, menurut dia, lumrah
terjadi setiap tahunnya.
Dia menegaskan penetapan UM tahun 2022 mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang menjadi turunan Undang Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja. Adapun, penyesuaian upah minimum itu dilakukan menggunakan
formula upah minimum.
"Formula tersebut menggunakan data rata-rata konsumsi perkapita, rata-rata anggota rumah
tangga dan rata-rata banyak anggota rumah tangga bekerja, inflasi atau pertumbuhan ekonomi.
Formula tersebut, telah memperhatikan berbagai aspek yang sangat mencerminkan kondisi
ketenagakerjaan dan perekonomian suatu daerah, " kata dia.
Di sisi lain, dia menambahkan, pencapaian penghidupan layak tidak hanya diperoleh dari UM.
Menurut dia, Kemenaker telah mengeluarkan sejumlah kebijakan bantuan subsidi upah untuk
meningkatkan taraf kehidupan pekerja di tengah Pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal
memproyeksikan kenaikan upah minimum provinsi atau UMP tahun depan relatif kecil.
Faisal beralasan sejumlah variabel penghitung UMP 2022 selama satu tahun terakhir berada di
posisi yang relatif rendah. Misalkan, Faisal mencontohkan, tingkat inflasi hingga akhir tahun
diperkirakan stabil di posisi 1,5 persen.
"Inflasi relatif rendah kalau dihitung secara tahunan, saya rasa masih 1,5 persen," kata Faisal
melalui pesan suara WhatsApp, Selasa (2/11/2021).
Di sisi lain, kata dia, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga tidak menunjukkan tren
peningkatan yang signifikan selama satu tahun terakhir.
"Jadi antar berbagai macam komponennya kalau dilihat dari strukturnya saja tambahan upahnya
saya pikir tidak terlalu besar," tuturnya.
108