Page 107 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 107

(MLT)  program  Jaminan  Hari  Tua  yang  masih  sangat  rendah.  Salah  satu  strategi  untuk
              meningkatkan  penyerapan  MLT  tersebut,  yakni  merevisi  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 35 Tahun 2016 agar lebih aplikatif.

              "Untuk mendapatkan masukan skema perubahan Permenaker tersebut dilakukan diskusi-diskusi
              dengan  DJSN,  APINDO,  dan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  membahas  strategi  meningkatkan
              penyerapan MLT," kata Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, pada Konferensi
              Pers Bersama Permenaker No. 17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Permenaker Nomor 35
              Tahun 2016 di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

              Untuk  membahas  skema  perubahan  Permenaker  tersebut,  Dirjen  Indah  mengungkapkan
              pihaknya telah menggelar beberapa kali Forum Group Discussion (FGD) dan membahas mulai
              dari  penyusunan  pokok-pokok  pikiran,  draf  Permenaker,  harmonisasi  dengan  Kementerian
              Hukum  dan  HAM,  hingga  Repmenaker  telah  ditetapkan  Menaker  menjadi  Permenaker  dan
              diundangkan pada tanggal 29 September 2021.

              "Penyempurnaan Permenaker No. 35 Tahun 2016 dengan Permenaker No. 17 Tahun 2021 ini
              merupakan  upaya  Pemerintah  untuk  memberikan  kemudahan  bagi  pekerja/buruh  peserta
              program JHT untuk memiliki rumah sendiri," kata Indah Anggoro Putri.

              Ditambahkannya, ada empat pengaturan baru dalam Permenaker No. 17 tahun 2021. Pertama,
              penambahan Bank Daerah yang tergabung dalam ASBANDA ikut serta dalam penyaluran MLT;
              kedua, penambahan skema baru berupa novasi, yaitu pengalihan KPR umum menjadi KPR MLT;
              ketiga, penetapan besaran nominal pinjaman pada masing-masing jenis manfaat dalam MLT
              (sebelumnya dituangkan dalam PKS antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Bank); dan keempat,
              penyesuaian suku bunga deposito sebagai dasar perhitungan suku bunga dan.

              Lahirnya Permenaker 17 tahun 2021 juga akan memberikan manfaat bagi pemerintah, BPJS
              Ketenagakerjaan,  Apindo,  dan  Pekerja/Buruh  maupun  perbankan.  Bagi  Pemerintah,  jelas
              Permenaker ini akan memastikan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh untuk
              memiliki  rumah  sendiri,  sekaligus  mendukung  program  pemerintah  mengatasi  backlog
              perumahan, khususnya bagi pekerja/buruh.

              Bagi BPJS Ketenagakerjaan manfaatnya akan memberikan kepastian suku bunga penempatan (
              )  dan  bagi  Pengusaha/APINDO,  akan  meningkatkan  produktivitas  pekerja,  yang  akan
              berpengaruh pada peningkatan produktivitas usaha.
              Sedangkan manfaat bagi pekerja/buruh, akan memberikan kemudahan untuk memiliki rumah
              sendiri, suku bunga pinjaman rendah, mendapatkan manfaat tambahan tanpa adanya tambahan
              iuran dan kepesertaan dalam program JHT, akan mendapatkan juga manfaat JKP. Sementara
              bagi perbankan akan memberikan manfaat margin bank yang memadai.

              "Saya berharap pemberlakuan Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 dengan pengaturan hal-hal
              baru tersebut, dapat memberikan kemudahan bagi pekerja/buruh yang telah menjadi peserta
              Program  JHT  untuk  memiliki  rumah  sendiri,  sehingga  pada  akhirnya  dapat  meningkatkan
              produktivitas dalam bekerja," katanya.













                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112