Page 207 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 207

NAIKKAN UMP 7-10 PERSEN

              FEDERASI Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara meminta Gubernur Sumut
              Eddy Rahmayadi, agar menaikkan upah buruh di Sumut pada tahun 2022 mendatang.

              "Alasan kami meminta naik upah tahun 2022 untuk upah minimum provinsi (UMP) dan upah
              minimum kota (UMK) se-kabupaten/ Kota di Sumut, sebesar 7-10 persen, adalah bahwa tahun
              ini,  yakni  2021  Gubsu  tidak  menaikan  UMP  dan  UMK,  padahal  provinsi  lain  banyak  yang
              menaikkan upah walau alasan pandemi Covid-19," tegas Ketua DPW FSPMI Sumut Willy Agus
              Utomo, kepada sejumlah wartawan di Medan, Rabu (3/11).

              Menurut Willy di pandemi Covid-19 ini, buruh banyak mengalami bencana perumahan massal
              dan  PHK  massal.  "Jika  Gubsu  tidak  menaikan  UMP  dan  UMK  7-10  persen,  kami  tetap  terus
              menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran. Jika diperlukan kami nanti juga akan mengguguat
              secara hukum jika dalam penerapannya ada kesalahaan atau terkesan asal asalan," tegasnya
              lagi.
              Dikatakan Willy, upah buruh di Sumut, baik UMP maupun UMK dalam kurun waktu 10 tahun
              terakhir ini terus tergerus, bahkan tertinggal dari provinsi lain.

              "Kita contohkan UMK Medan dulu sepuluh tahun perbandingannya dengan UMP DKI Jakarta,
              yakni tahun 2010 upahnya hampir sama yaitu Rp 1,1 juta," ujarnya.

              Sedangkan pada tahun 2021 ini, lanjurnya, di Sumut Rp3.329.867, sedangkan UMP DKI yaitu
              Rp4.416.186, selisihnya Rpl,l juta lebih. "Itu sudah kita bandingkan dengan pusat ibukota negara
              lho.  Dulu  Medan  Jakarta  upahnya  relatif  sama,  saat  ini  jauh  sekali  tergerus,  pastinya  kalau
              dengan  kota  lain  di  Indonesia  dulu  sepuluh  tahun  yang  lalu  kita  masih  lumayan  upahnya,"
              bebernya.

              Tapi seiring waktu, sambungnya, tiap tahun upah buruh se Sumut mengalami kenaikan yang
              minim Itu dikarenakan Pemerintah setelah tahun 2010 tidak pernah mementingkan nasib buruh
              Sumut.  Oleh  karena  itu,  pihaknya  berharap  Gubsu  Eddy  memikirkan  nasib  buruh.  "Hari  ini
              buruhmu susah pak, gajinya hanya cukup untukmakannya sendiri, belum untukanakatauistri,
              jadi mereka banyakkerjaganda usai pulang bekerja. Istilahgalilubangtutup lubang. Baru gajian
              habis bayar utang kemudian utang lagi," pungkasnva. (dwi/ila)
              Caption:

              DEMO: Ketua DPW FSPMI Sumut Willy Agus Utomo saat menggelar demo bersama buruh.

























                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212