Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 203

Dalam  salinan  surat  Sekarga  kepada  Direktur  Utama  Garuda  Indonesia  bernomor  SKGA-6-
              405/VI/2021 tertanggal 17 Juni 2021, Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty mengatakan bahwa
              pelaksanaan Pensiun Dini 2021 tidak sesuai dengan pasal 64 Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

              "Maka  tidak tertutup  kemungkinan  hal  tersebut  dapat  menimbulkan permasalahan  hukum  di
              kemudian hari," katanya dikutip Selasa (22/6/2021).

              Dia menjelaskan, dasar hukum pelaksanaan program pensiun dini adalah PKB periode 2018-
              2020 dan perpanjangan masa berlakunya. Sebagaimana diatur dalam pasal 64 ayat 1 perjanjian
              tersebut, pemutusan hubungan kerja sebelum mencapai usia pensiun normal dapat dilakukan
              dengan  syarat  telah  berusia  35  tahun  dan  mengajukan  ke  perusahaan  atau  diusulkan
              perusahaan.

              Namun menurut Sekarga, keputusan program pensiun dini 2021 oleh manajemen tidak pernah
              didiskusikan dengan mereka. Pasalnya mereka hanya diundang oleh direksi dalam pertemuan
              satu arah pada 19 Mei 2021.
              "Dimana dalam pertemuan 15 menit tersebut, BoD [direksi] hanya menyampaikan keputusan
              terkait rencana pensiun dini 2021. Bahwa atas pertimbangan hukum, kami perlu mengingatkan
              kepada BoD agar pelaksanaan pensiun dini 2021 harus dilaksanakan sesuai pasal 64 PKB, baik
              ayat 1, ayat 2, serta ayat 3 a,b, dan c," jelas surat tersebut.

              Sebelumnya Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan memang
              menawarkan  pensiun  dini  kepada  karyawan.  Hingga  saat  ini,  kata  dia,  ada  sebanyak  1.099
              karyawan yang ingin memanfaatkan tawaran itu.
              "Memang sayangnya ada 1.099. Dan dari jumlah yang masuk itu kami melihat bahwa jumlah
              pilot  yang  mendaftar  tidak  terlalu  banyak,"  kata  Irfan  dalam  rapat  kerja  komisi  VI  Dewan
              Perwakilan Rakyat, Senin (21/6/2021).

              Menurutnya,  pensiun  dini  ditawarkan  mengikuti  aturan  ketenagakerjaan.  Selain  itu  emiten
              dengan kode sandi GIAA selalu terbuka untuk bicara dengan serikat pekerja.

              Dia  menambahkan  bahwa  saat  ini  manajemen  dengan  serikat  pekerja  tengah  berdiskusi
              mengenai  tindakan  apa  saja  yang  perlu  disepakati  bersama  untuk  dilakukan.  Sebab,  dia
              menyadari bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, bukan waktu yang tepat untuk meminta
              karyawan keluar.

              "Kami sama sekali tidak punya intensi jahat di balik ini," imbuhnya.


























                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206