Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 31

”IKM seperti kami akan terkena imbasnya, seperti tahun lalu. Kami ini sangat bergantung pada
              industri  besar.  Kalau  industri  besarnya  tidak  berproduksi,  kami  juga  akan  terhenti  proses
              produksinya,” kata Tri.

              Pandemi membuat usahanya turun drastis hingga sempat tidak ada pemesanan sama sekali.
              Dari jumlah karyawan dari 25 orang terpaksa dirumahkan sebanyak 12 orang. Bahkan, mereka
              yang  masih  dipertahankan  saja  harus  saling  pengertian  untuk  dibagi  lagi  sif  kerjanya dalam
              sepekan karena sempat tidak ada pemesanan sama sekali.

              Ketua  Dewan  Pembina  Persatuan  Bengkel  UMKM  Indonesia  (PBUIN)  Hermas  Prabowo
              mengatakan, untuk sektor bengkel skala UMKM, pandemi yang berlangsung lebih dari setahun
              ini  sudah  menekan  pendapatan  bengkel  dengan  tingkat  bervariasi  antara  15  persen  dan  40
              persen, tergantung dari klasifikasi usaha bengkel masuk kategori umum atau spesialis.

              ”Bengkel umum lebih merasakan dampaknya karena perawatan berkala mobil atau motor masih
              ada yang bisa ditunda,” kata Hermas.
              Berbeda dengan bengkel spesialis yang kondisinya sedikit lebih baik meski juga terkena dampak.
              Terutama  untuk  bengkel  spesialis  perbaikan  bagian  mobil  atau  sepeda  motor  yang  sifatnya
              mendesak tentu berisiko lebih parah kerusakannya apabila ditunda perbaikannya.

              Dari  rata-rata  penurunan  pendapatan  15-40  persen  saat  pandemi,  porsi  penurunan  terbesar
              terjadi pada saat pemberlakuan PSBB. Seperti diketahui, awal pandemi tahun 2020, sebagian
              besar orang takut atau dibatasi ke luar rumah.

              Menurut  Hermas,  wacana  pemberlakuan  PSBB  kembali  tentu  dampaknya  akan  langsung
              dirasakan bengkel skala UMKM. Dengan PSBB, mobilitas masyarakat akan terbatas, penggunaan
              mobil ataupun sepeda motor semakin jarang ke luar rumah. Dampaknya, perawatan berkala
              akan mundur dan makin jarang mobil atau sepeda motor yang memerlukan perbaikan. Bengkel
              pun menjadi sepi.
              Agar pendapatan bengkel UMKM tidak banyak tergerus, PBUIN menyarankan pada pemerintah
              untuk tidak terlalu memperketat mobilitas mobil pribadi untuk kepentingan keluarga. Misalnya,
              satu keluarga pergi bersama dalam satu mobil, untuk tujuan belanja, makan bareng keluarga,
              ataupun  jalan-jalan  keliling  kota  asal  tetap  berada  di  dalam  mobil.  Tentu,  tetap  mengikuti
              protokol kesehatan yang ketat.

              PBUIN  juga  mengusulkan  pemerintah  memasukkan  pemberian  kompensasi  berupa  bantuan
              langsung bagi mekanik-mekanik bengkel UMKM yang terkena dampak PSBB. Rata-rata mekanik
              bengkel  UMKM  pendapatannya  masih  rendah  dan  bergaji  di  bawah  UMR  tentu  akan  sangat
              merasakan dampaknya.






















                                                           30
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36