Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 9

”Yang kami amati dari pengetatan sebelumnya, risikonya akan demikian karena perusahaan akan
              jauh lebih sulit bertahan jika tidak meningkatkan efisiensi biaya operasional. Sementara biaya
              tenaga kerja umumnya menjadi komponen biaya terbesar,” ujarnya.

              Perpanjangan stimulus

              Sementara  itu,  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Ritel  Indonesia  Roy  Mandey  menerima  kebijakan
              pemerintah untuk membatasi jam operasional dan memperketat protokol kesehatan bagi gerai
              ritel dan pusat perbelanjaan. Namun, jika kapasitas beroperasi dibatasi di bawah 100 persen dan
              berlaku hingga lebih dari dua bulan, pengusaha akan kesulitan.

              Saat ini saja sejumlah perusahaan ritel sudah menutup gerainya karena terdampak pandemi.
              ”Strategi gas dan rem tetap dibutuhkan, tetapi yang direm cukup sektor-sektor yang memang
              menimbulkan kerumunan dan keramaian. Kalau ritel dan mal relatif masih bisa dikendalikan,”
              ujarnya.

              Terkait  stimulus,  ia  berharap  pemerintah  dapat  memperpanjang  kebijakan  stimulus  seperti
              relaksasi  Pajak  Penghasilan  Pribadi  (PPh  21)  dan  badan  (PPh  25).  Selain  itu,  mengeluarkan
              stimulus khusus bagi sektor ritel. Sebab, selama ini, peritel kesulitan mengakses stimulus dan
              insentif korporasi seperti relaksasi kredit dan insentif listrik.

              Bentuk stimulus yang diharapkan, antara lain, stimulus fiskal berupa keringanan pajak, insentif
              moneter  berupa  suku  bunga  khusus  ritel,  relaksasi  dan  restrukturisasi  kredit,  serta  stimulus
              operasional berupa subsidi upah bagi pekerja dan tarif listrik khusus. ”Mudah-mudahan dalam
              2-3 bulan ini kondisi sudah mulai melandai lagi,” kata Roy.
              Vaksinasi


              Adapun sektor alas kaki membutuhkan dukungan dalam bentuk lain,  yaitu vaksinasi. Hal itu
              karena pekerja di beberapa daerah zona kritis mulai terjangkit Covid-19 dan terpaksa melakukan
              isolasi mandiri.

              Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie mengatakan, pabrik
              alas kaki banyak terpusat di sekitar episentrum penularan di Kudus, Jawa Tengah. Di Rembang,
              Pati, dan Jepara, pabrik sepatu mengalami penurunan tingkat absensi sampai 20 persen karena
              pekerjanya yang terkena Covid-19 mengajukan izin sakit.

              Ia berharap pabrik tetap diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas normal dengan protokol
              kesehatan yang ketat. Kegiatan produksi tidak bisa berhenti karena perusahaan masih harus
              memenuhi permintaan ekspor berdasarkan kontrak.

              ”Kontribusi ekspor kita tahun ini terhitung cukup besar. Kalau benar-benar ditutup, risikonya
              akan besar, buyer bisa mengalihkan produksi ke negara lain,” kata Firman.
              Untuk itu, ia berharap pemerintah memberikan dukungan vaksinasi gratis bagi pekerja industri
              alas kaki dan sektor padat karya lainnya, agar tetap bisa berproduksi secara normal. ”Masih
              banyak pekerja kami yang belum divaksin karena vaksinasi gotong royong terlalu mahal. Kami
              berharap dengan kondisi seperti ini, ada slot vaksin gratis dari program pemerintah,” ujarnya.












                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14