Page 10 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 10
Menurut Wahyu, kedua tersangka merekrut korban-korbannya melalui media sosial Facebook
untuk dipekerjakan di luar negeri dengan gaji Rp 12-16 juta per bulannya.
"Sebelum berangkat ke sana, korban diminta biaya Rp 20 sampai Rp 30 juta, dengan alasan
untuk mengurus paspor, tiket pesawat, surat vaksinasi, dan visa," tuturnya.
Ia mengatakan untuk melancarkan aksi kejahatannya itu, tersangka berkoordinasi dengan agen
lainnya yang berada di luar negeri, yang mana pihak agen tersebut akan menyalurkan korban
ke dua negara antara Turki dan Qatar.
"Tersangka sudah berkoordinasi dengan pihak luar, kemudian mereka akan mengantar korban
untuk pembuatan paspor, dan mengantar ke Bandara dan pengurusan lain sebagai syarat
pemberangkatan," ungkapnya.
Ia menjelaskan dari hasil pemeriksaan penyidik terungkap jika tersangka ini sudah melakukan
aksinya kurang lebih selama 1 tahun, dengan meraup keuntungan dalam satu bulan mencapai
Rp 20-30 juta. "Dalam satu bulan itu juga tersangka bisa mengirimkan 3 sampai 4 orang,"
tuturnya.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu berupa satu unit ponsel, enam paspor, tiga
visa elektronik, dua lembar print out tiket pesawat, tiga buah surat vaksinasi, dan dua buku
tabungan BRI.
Atas perbuatannya, para tersangka akan dikenakan pasal berlapis yaitu Pasal 81 Junto 69 UU RI
Nomor 18 tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Indonesia dengan ancaman hukuman
penjara 10 tahun atau denda sebesar Rp15 miliar dan atau Pasal 4 dan Pasal 10 UU Nomor 21
tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman hukuman 3 sampai 15
tahun penjara dan denda sampai dengan 100 sampai 600 juta.
9