Page 322 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 322

"Pemerintah sangat berkepentingan supaya produk kelapa sawit diterima di pasar internasional.
              Beberapa  pembeli  mensyaratkan  standar produksi,  salah  satunya  adalah  standar  kerja  layak
              (decent work). Tantangan ketenagakerjaan inilah yang harus direspon," kata Indah. Perusahaan
              perkebunan  perlu  memperhatikan  ketentuan  PWKT,  sifat  dan  jenis  pekerjaan  yang  bisa
              menggunakannya juga perpanjangan waktunya. Pekerja anak juga telah dilarang. Masih adanya
              praktek  upah  murah  dan  lembur  yang  tidak  dibayar  sangat  bertentangan  dengan  PP
              Pengupahan.

              K3  (Kesehatan  dan  Keselamatan  Kerja)  juga  harus  menjadi  perhatian,  terutama  solusi  dan
              antisipasinya  terhadap  penggunaan  pestisida;  kecelakaan  kerja  pada  saat  penanaman,
              peremajaan,  pemeliharaan  dan  produksi.  Jaminan  sosial  pekerja  harus  dilakasanakan,  juga
              jaminan kebebasan berserikat. Pengawasan ketenagakerjaan harus optimal untuk memastikan
              norma-norma ketenaga kerjaaan dilaksanakan.

              Tenaga  kerja  harus  mendapat  perlindungan  jaminan  sosial  lewat  BPJS  Kesehatan  dan
              Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan berlaku universal bagi semua pekerjaan. Pada perkebunan
              karena  lokasinya  berada  di  pedalaman  yang  jauh  dari  fasilitas  kesehatan  harus  dicari  cara
              bagaimana pekerja bisa menikmati layanan ini.

              BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan
              Kerja  dan  Jaminan  Pensiun.  Meskpun  tenaga  kerja  perkebunan  sudah  mengikuti  program
              pensiun manfaat pasti lewat Dana Pensiun Perkebunan atau iuran pasti lewat Dana Pensiun
              Lembaga Keuangan tetapi tetap harus ikut Jaminan Pensiun sebagai perlindungan dasar.

              Risiko bekerja diperkebunan sawit cukup besar sehingga perusahaan wajib menyediakan fasilitas
              kesehataan dan K3 untuk menciptakan kondisi kerja yang aman, tentram dan sehat. Dengan
              bekerja tenang maka produktivitas pekerja meningkat.

              Mekanisasi  perkebunan  dan  penggunaan  pestisida  adalah  hal  yang  harus  diantisipasi  untuk
              mengatasi kecelakaan kerja. Penyebab umum kecelakaan kerja diperkebunan adalah ancak yang
              tidak  rata  (berbukit),  pohon  sawit  yang  terlalu  tinggi,  ancak  yang  berlubang,  semuanya
              merupakan tantangan kerja tersendiri dan menciptakan lingkungan kerja tidak aman.

              Sering terjadi juga meskipun perusahaan sudah menyediakan fasilitas keselamatan kerja tetapi
              pekerja lalai, tidak terampil menggunakan peralatan kerja sehingga menyebabkan kecelakaan
              kerja. Sering juga ditemukan alat kerja dan alat pelindung diri yang tidak cukup dan nyaman
              sehingga mengancam K3.

              Mandor/pengawas  juga  tidak  punya  SOP  yang  tepat  mengenai  pengawasan.  Kualitas
              pengawasan tidak berkualitas dan kontinyu. Alat pelindung diri seperti baju kerja, helm, topi,
              kacamata,  sarung  tangan  harus  ada  disertai  buku  petunjuk  penggunaan,  rambu  dan  isyarat
              bahaya. Pengawas juga harus menjelaskan penggunaan alat kerja dan APD.

              Kemenaker mendorong dialog sosial dengan berbagai organisi pengusaha dan serikat buruh.
              Dialog terakhir GAPKI dengan serikat buruh September lalu menghasilkan komitmen bersama
              yaitu  dialog  bipartit  tingkat  perusahaan  harus  benar-benar  diadakan  untuk  memastikan
              kenyamanan  bekerja;  sosialiasasi  intens  dan  berkualitas  sehingga  menjadi  mitra  sejajar  dan
              saling memahami; dialog sosial untuk meningkatkan kesejahteraan buruh sehingga produktivitas
              meningkat sebagai respon permasalahan bisnis dan persaingan global; koordinasi dan kolaborasi
              kelembagaan  industrial kelapa  sawit; komitmen  semua  pihak  untuk  mewujudkan  kerja  layak
              lewat  pelaksanaan  semua  aturan  perundangan  ketenagakerjaan;  mengikutsertakan  semua
              pekerja  dalam  BPJS  Kesehatan  dan  Tenaga  Kerja;  dukung  gerakan  non  diskriminasi  dan
              pelecehan seksual; terapkan prokes 3 M dan vaksinasi; dorong perusahaan menyiapkan APD;
              terbentuknya koperasi pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan;

                                                           321
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327