Page 40 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 40

Siti mengaku bisa berhubungan dengan kedua tersangka karena melihat iklan di Facebook. la
              tergiur dengan iming-iming gaji yang didapatkan di sana.
              "Saya lihat iklan di Facebook. Saya kan dari desa di Lampung, jadi saya tertarik dengan gaji yang
              cukup  besar,"  ujarnya.  Siti  dan  yang  lain-ya  dijanjikan  mendapat  gaji  sebesar  1.200  USD
              ditambah lagi dengan uang lembur.

              Oleh  sebab  itu,  Siti  mewakili  5  rekannya  ber-terimakasih  kepada  pihak  Polresta  Tangerang
              karena sudah berhasil mengungkap kasus pengiriman TKI ilegal ini.

              "Saya ucapkan teri-makasih kepada Polresta Tangerang yang sudah menyelamatkan saya dan
              temen-teman dari bisnis PMI ilegal dan perdagangan manusia ini," pung-kasnya.

              Polresta  Tangerang  berhasil  meringkus  sepasang  suami  istri  berinisial  AM  dan  UA  yang
              menjalankan bisnis PMI Ilegal.
              Kapolresta  Tangerang,  Kombes  Pol  Wahyu  Sri  Bintoro  mengatakan,  kasus  ini  bermula  dari
              laporan masyarakat yang mengatakan bahwa di rumah yang bersangkutan ada aktivitas yang
              mencurigakan.

              "Kami dapat info bahwa di rumah itu sering ada banyak orang dan ada aktivitas mencurigakan,"
              katanya, Rabu (15/12).

              Saat dilakukan penggeledahan, lanjut Wahyu pihaknya menemukan enam orang pekerja yang
              akan dikirim ke Qatar dan Turki.

              "Di sana kami dapati enam orang. Tiga laki-laki dan 3 perempuan" ujarnya.

              Selain mendapatkan 6 korban, polisi juga menemukan barang bukti lain berupa buku paspor,
              visa, tiket pesawat, kartu vaksin dan dua buah buku tabungan.

              Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sepasang pasutri ini dijerat dengan Pasal 81
              juncto  69  UU  No  18  Tahun  2017,  Tentang  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  dengan
              ancaman hukuman penjara 10 Tahun atau denda Rp 15 miliar. Dan atau Pasal 4 dan Pasal 10
              UU 21 Tahun 2007 Tentang TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) dengan ancaman 15
              Tahun dan atau denda Rp 600 juta.

              Jadi Tersangka

              Pasangan suami istri (Pasutri) itu yang menjadi tersangka kasus bisnis Pekerja Migran Indonesia
              (PMI) ilegal ternyata meraup untung sebesar Rp 30 juta per bulan atau 360 juta/tahun.

              "Dari  pengakuan  mereka  sudah  jalan  selama  satu  tahun.  Dalam  satu  bulan  mereka  bisa
              memberangkatkan sekitar 3 sampai 4 orang ke Turki dan Qatar," kata Kapolresta Tangerang,
              Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, Rabu (15/12).
              Wahyu menjelaskan, tersangka AM dan UA memiliki peran masing-masing dalam bisnis ilegal
              jaringan internasional ini.

              "Tersangka  AM  bertugas  mengantarkan  calon  tenaga  kerja  untuk  membuat  paspor  hingga
              mengurus  keperluan  lainnya  sampai  pemberangkatan.  Sementara  UA  melakukan  perekrutan
              melalui iklan di Facebook," jelasnya.

              Dari pengakuan tersangka, biaya satu orang calon tenaga kerja sekitar Rp 30 juta. Uang tersebut
              nantinya dipaksi untuk mengurus berkas-berkas hingga waktu keberang-katan tiba.



                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45