Page 88 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 88
Dari 40,4 juta tadi, sekitar 24,9 juta dalam kondisi mengalami ekploitasi kerja paksa atau terlibat
pernikahan paksa sebanyak 15,4 juta. Data ILO juga menunjukkan bahwa diperkitakan 5,4 orang
perbudakan modren di setiap 1000 orang.
Di sisi lain, pada gender ILO merilis jika korban mayoritas perempuan dan anak perempuan yaitu
sekitar 71 perempuan. Kondisi korban sekitar 50 persen nya mengalami jeratan hutang.
"Selanjutnya Laporan Global UNODC ada sebanyak 50.000 kasus TPPO yang teridentifikasi
selama 2020 di 104 negara," ungkapnya pada acara Voice Of Integrity secara virtual, Rabu
(15/12/2021).
Namun menurut Nurul, kasus di lapangan kemungkinan jauh lebih banyak. Lalu fakta lainnya di
lapangan TPPO paling banyak adalah eksploitasi seksual. Sebagian besar korbannya adalah
perempuan dan anak perempuan. Bentuk TPPO kedua adalah kerja paksa. Hingga saat ini
ekploitasi kerja, kata Nurul memang jarang terdeteksi dibandingkan sebelumnya.
Nurul pub mengungkapkan beberapa modus baru yang kerap ditemui lapangan. Dirinya
mengaku pernah menangani kasus perdagangan orang dengan alibi magang di Korea.
"Bekerja pada seafood prosesing di Korea. Tapi, mendapatkan jam kerja luar biasa dan situasi
pekerjaan yang buruk. Lalu ada pengantin pesanan di Cina," kata Nurul menambahkan.
Karenanya ASEAN ACT dalam komitmen jangka panjang, melakukan program anti TPPO selama
10 tahun dengan anggaran USD 80 Milliar.
Selain itu program ini telah bermitra dengan negara-negara ASEAN selama 17 tahun terakhir.
Lalu secara internal negara, ASEAN CT pun bermitra dengan pihak polisi, kehamikan dan penegak
hukum lainnya.
87