Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 18

Dirinya  menuturkan,  bahwa  perusahaan  harus  membayar  THR  karena  pemerintah  telah
              memfasilitasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk perusahaan. Selain itu, terjadi
              pula kenaikan penjualan kendaraan hingga 143 persen pada bulan Maret.

              Tak  hanya  itu,  menurutnya,  PPN  yang  ditanggung  oleh  pemerintah  selama  pandemi
              menyebabkan  kenaikan  penjualan  oleh  masyarakat  befpenghasilan  ren-dahsebanyak  10%,
              menengah 20% dan tinggi 10%.

              Airlangga  mengatakan  bahwa  penyaluran  THR  merupakan  salah  satu  siasat  penting  untuk
              meningkatkan konsumsi rumah tangga Seperti diketahui, konsumsi merupakan salah satu motor
              penggerak pertumbuhan ekonomi yang sempat minus di sepanjang 2020 lalu.

              Pemerintah tentu memiliki alasan tersendiri mengapa THR sudah semestinya dibayarkan secara
              tepat waktu oleh perusahaan kepada karyawan. Airlangga menyebutkan, sejumlah insentif untuk
              kemudahan usaha telah diberikan sebaga stimulus pandemi sejak tahun lalu. Hal ini menurutnya
              sudah semestinya membantu keuangan perusahaan dan kemampuan untuk membayar THR.
              Dalam kesempatan berbeda, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah saat, konferensi pers daring
              mengatakan,  bahwa  jadwal  pencairan  THR  2021  untuk  pekerja  swasta  paling  lambat  7  hari
              sebelum hari raya keagamaan.

              Aturan pemberian THR bagi pekerja dan buruh tersebut, tertuang dalam surat edaran Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021.

              Dalam aturan tersebut, Ida meminta agar THR 2021 wajib dibayarkan secara penuh kepada
              pekerja dan buruh. Sebab, pada tahun 2020, pengusaha telah diberi kelonggaran' pemberian
              THR dengan alasan kelangsungan usaha. Ida menilai, kini ekonomi sudah lebih membaik, maka
              THR wajib dibayar penuh.

              Berikut ini adalah ketentuan besaran THR tahun 2021:

              THR harus diberikan kepada semua pekerja yang telah bekerja selama 1 bulan secara terus-
              menerus atau lebih. THR keagamaan juga diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunyai
              hubungan  kerja  dengan  pengusaha  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak  tertentu  atau
              perjanjian Kerja waktu tertentu.

              Besaran THR juga tergantung dari masa kerjanya, misalnya bagi pekerja yang mempunyai masa
              kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, THR diberikan sebesar 1 bulan upah.
              Sementara bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus,
              tetapi kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa
              kerja dibagi 12 bulan.

              Lalu,  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian,  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata .upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Jika tidak bisa memberikan THR kepada karyawan, maka pengusaha akan di kenakan denda dan
              sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Besaran denda adalah 5% dari total THR yang harus
              dibayarkan.

              Sementara untuk sanksi administratif, Ida menjelaskan bagi perusahaan yang tidak membayar
              THR keagamaan kepada pekerja dalam waktu yang ditentukan paling lambat 7 hari sebelum hari
              keagamaan,  akan  dikenai  sanksi  administratif  berdasarkan  peraturan  pemerintah  Nomor  36
              tahun 2021 tentang pengupahan pasal 9 ayat 1 dan 2.



                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23