Page 263 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 263

Menurut Kepala Bidang Kesejahteraan dan Hubungan Industrial Dinsosnakertrans Jogja, Rihari
              Wulandari, satu aduan itu merupakan lanjutan kasus dari tahun sebelumnya.
              Pada kasus sebelumnya, perusahaan boleh menyicil THR. Namun sampai akhir Desember 2020,
              perusahaan  tersebut  masih  belum  melunasi  sepertiga  THR  para  pekerja.  Akhirnya  mereka
              melapor kepada Dinsosnakertrans Kota Jogja yang kemudian melakukan pemantauan.

              "Jadi yang mengurusi [THR] itu pindah, tapi enggak diestafetkan ke yang gantiin. Yang ganti
              enggak tahu kalau punya utang," kata Rihari, Rabu (28/4/2021).

              Setelah melakukan pertemuan antara perusahaan, pekerja, dan Dinsosnakertrans Kota Jogja,
              telah tercapai kesepakatan.

              Selain satu aduan tersebut, adapula satu rumor yang masuk ke posko. Rumor ini menyebutkan
              apabila  ada  satu  perusahaan  di  Jogja  memiliki  tabiat tidak  baik.  Meski baru  rumor,  lantaran
              jumlah pekerja perusahaan tersebut yang banyak, Rihari melakukan kunjungan.

              "Kami datang ke sana ternyata rumornya tidak benar," kata Rihari.

              Dalam kunjungan itu, perusahaan memperlihatkan pembukuan dan sebagainya. Serikat pekerja
              setempat juga mengatakan tidak ada masalah.

              Selain dua hal di atas, belum ada lagi laporan yang masuk. Selama 22 April sampai 12 Mei 2021,
              Dinsosnakertrans Kota Jogja menerima aduan dari pekerja atau perusahaan terkait THR 2021.
              Selain  datang  langsung  atau  menghubungi  kontak  person,  pengadu  bisa  akses  melalui
              http://nakertrans.jogjaprov.go.id/thr/.  Semua  laporan  yang  masuk  nantinya  akan  diserahkan
              kepada Disnakertrans DIY, selaku pihak yang memiliki kewenangan pengawasan.

              "Agar  mengantisipasi,  jangan  sampai  ada  [anggapan]  pengaduan  THR  kok  di  pingpong
              (dilempar-lempar)," kata Rihari.

              Merujuk pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia tahun 2021 tentang
              Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan, perusahaan harus memberikan THR maksimal H-7
              lebaran dan tidak boleh dicicil.

              Saat ini Dinsosnakertrans Jogja juga mengedarkan form dan memantau beberapa perusahaan.
              Perusahaan diminta mengisi form kesanggupan membayar THR. Per 28 April 2021, sudah ada
              85 perusahaan yang mengembalikan form kesanggupan. Saat ini ada total 1.400 perusahaan di
              Jogja.

              Melihat  fenomena  tahun  lalu,  aduan  akan  banyak  menjelang  batas  akhir  pemberian  THR.
              "Banyak  [aduan]  itu  biasanya  mendekati  lebaran,  tahun  kemarin  ada  40  pengaduan  terkait
              pembayaran THR," kata Rihari.




















                                                           262
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268