Page 268 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 APRIL 2021
P. 268

PERUSAHAAN DIINGATKAN PALING LAMBAT H-1 LEBARAN

              Provinsi  (Pemprov)  Sulteng  melalui  Dinas  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)
              mengingatkan perusahaan di provinsi itu agar memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada
              seluruh pekerjanya selambatl ambatnya H-1 Lebaran.

              "Sesuai ketentuan jika perusahannya tidak kesulitan beri THR paling lambat H-7. Namun jika
              perusahaan tersebut kesulitan beri THR karena terdampak Covid-19 maka dapat memberikan
              paling lambat H-1 lebaran. THR tersebut wajib diberikan oleh pihak perusahaan kepada seluruh
              pekerjanya,"  ujar  Kepala  Bidang  (Kabid)  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Pengawasan
              Ketenagakerjaan Disnakertrans Sulteng, Joko Pranowo di Palu, Rabu (28/4/2021).

              Dijelaskannya, THR diberikan kepada pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja
              minimal  mulai  satu  bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih  serta  pekerja  atau  buruh  yang
              mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak
              tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
              Besaran THR keagamaan, lanjutnya, diberikan dengan ketentuan, pertama, bagi pekerja atau
              buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar
              satu bulan upah.

              Kedua,  bagi  pekerja  atau  buruh  yang  telah  mempunyai  masa  kerja  satu  bulan  secara  terus
              menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan
              masa kerja dibagi 12 bulan dan dikali satu bulan upah.

              Ketiga, bagi pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu
              bulan dihitung sebagai berikut, satu, pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja 12
              bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata rata upah yang diterima dalam dua
              belas bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan. "Pekerja atau buruh yang telah mempunyai
              masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata rata upah yang
              diterima tiap bulan selama masa kerja," terangnya.

              Dia menyebut bahwa ketentuan itu telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
              Nomor: M/6/HK.04/IV/2021 uentang Pelaksana Pemberian THR Keagamaan tahun 2021 Bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan. Namun, sambungnya, jika perusahaan kesulitan memberikan THR
              berdasarkan besaran yang telah ditentukan, maka pihak perusahaan dapat memusyawarahkan
              kepada pekerjanya untuk mencapai kesepakatan bersama.

              DIALOG

              Dia juga mengimbau perusahaan-perusahaan di provinsi itu yang kesulitan memberikan THR
              agar melakukan dialog atau musyawarah dengan para pekerjanya.

              Tujuan musyawarah tersebut, kata dia, untuk mencari solusi dan kesepakatan bersama antara
              perusahaan dan para pekerja terkait kesulitan memberikan THR. "Jika perusahaan terdampak
              Covid-19  yang  mengakibatkan  omzet  rendah  dan  tidak  sanggup  memberikan  THR,
              musyawarahkan dengan pekerja untuk mencari solusi terbaik, dan tidak ada pihak manapun
              yang dirugikan," sebutnya.

              Ia menerangkan bisa saja perusahaan tetap memberikan THR meskipun terdampak Covid-19,
              namun nominalnya lebih kecil dari yang diatur oleh Kementerian Ketenagakerjaan. "Atau bisa
              juga pihak perusahaan tidak memberikan THR sama sekali kepada pekerjanya. Bisa juga THR-
              nya tidak berupa uang, tapi berupa barang. Itu semua tergantung hasil musyawarah antara
              pihak perusahaan dan pekerjanya. Intinya dimusyawarahkan dulu," ujarnya.

              Jika tidak ada jalan keluar antara kedua belah pihak, sehingga tidak mendapat THR

                                                           267
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273