Page 276 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 276
KSPI soroti TKA China Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia alias KSPI merespon
keras tentang informasi masuknya ratusan Tenaga Kerja Asing asal Cina atau TKA China
menggunakan pesawat carter pada 13 Mei 2021.
Presiden KSPI Said Iqbal menyebut, masuknya TKA China tersebut mencederai rasa keadilan
para buruh dan rakyat Indonesia. "Lagi-lagi TKA digelar karpet merah oleh pemerintah. Ini
sangat mencederai rasa keadilan buruh indonesia," kata Presiden KSPI Said Iqbal melalui siaran
pers tertulisnya.
Said Iqbal pun menilai para pejabat pemerintahan seolah tutup mata mengenai kedatangan para
pekerja asing ini. Menurutnya, ketegasan para pejabat hanya berlaku untuk menyekat
pergerakan warga di perbatasan kota.
"Rasa untuk melindungi masyarakat dan buruh Indonesia atas nama protokol kesehatan ketat
Covid 19 lenyap ditiup angin lalu, tak berdaya menghadapi TKA China yang datang saat lebaran,"
tutur dia.
KSPI dan buruh Indonesia, kata Said Iqbal, menolak masuknya TKA China yang bisa jadi unskill
workers atau buruh kasar tersebut. Said menjelaskan, para pekerja asing tersebut seperti kebal
terhadap hukum Indonesia akibat telah berlakunya UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan,
khususnya terkait TKA China yang mengatur bahwa buruh kasar masuk ke Indonesia tidak perlu
lagi izin tertulis dari Menteri.
Bagi buruh, menurut Said, datangnya TKA China pada saat hari raya Idul Fitri dengan
menggunakan pesawat carteran di tengah pandemi adalah sebuah ironi yang menyakitkan dan
mencederai rasa keadilan.
"Padahal buruh yang mudik tidak mencarter pesawat, tetapi membeli sendiri bensin motor dan
makannya, di saat sebagian dari mereka uang THR-nya tidak dibayar penuh oleh pengusaha,"
ujarnya.
Menurut Said Iqbal, kedatangan TKA dari China dan India tersebut menegaskan fakta, bahwa
UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan bahwa pemerintah ingin memudahkan
masuknya para pekerja asing yang mengancam lapangan pekerjaan pekerja lokal. Padahal, saat
ini, rakyat Indonesia justru lebih membutuhkan pekerjaan, karena banyak yang ter-PHK akibat
pandemi.
"Jutaan buruh dilarang mudik bahkan disekat di perbatasan kota seperti warga kelas dua, tetapi
TKA disambut sebagai warga kelas satu dengan alasan kebutuhan industri strategis," tutur Said
Iqbal.
"Padahal boleh jadi TKA China dan India yang masuk ke Indonesia tersebut adalah buruh kasar
yang bekerja di industri-industri konstruksi, perdagangan, baja, tekstil, pertambangan nikel, dan
industri-industri lain, yang semestinya bisa merekrut buruh lokal Indonesia." Said Iqbal pun
mengaku heran lantaran pejabat publik kerap membantah dan membela keberadaan para TKA
China tersebut.
Selain itu, Said menambahkan, pemerintah juga tidak pernah menjelaskan di perusahaan mana
saja para TKA tersebut bekerja. Oleh sebab itu, KSPI dan buruh Indonesia menuntut stop
mendatangkan TKA China dan negara lainnya ke Indonesia, terutama di masa pandemi dengan
alasan apapun.
"Janganlah hukum tajam ke buruh Indonesia tetapi tumpul ke TKA Cina. Batalkan omnibus law
UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan. Khususnya pasal tentang TKA dikembalikan bunyinya
menjadi, 'Setiap TKA yang datang ke Indonesia wajib memperoleh izin tertulis dari menaker',"
tandas Said Iqbal.
275