Page 275 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 275

tentang  TKA  dikembalikan  bunyinya  menjadi,  'Setiap  TKA  yang  datang  ke  Indonesia  wajib
              memperoleh izin tertulis dari menaker'


              Ringkasan

              Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  melaporkan  pertumbuhan  ekonomi  RI  yang  dilihat  dari  produk
              domestik  bruto  (PDB)  terkontraksi  minus  0,74  persen  di  kuartal  I  2021  (year  on  year/yoy).
              Sementara pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2021 secara kuartalan (Q to Q) tercatat minus
              0,96 persen dibandingkan posisi triwulan IV 2020. Capaian ini sekaligus membuat ekonomi RI
              masih mengalami resesi karena belum mampu tumbuh positif seperti sebelum Covid-19.



              PHK MEREBAK, PENGANGGURAN INDONESIA TEMBUS 8,75 JUTA ORANG, KSPI
              SOROTI KEDATANGAN TKA CHINA

              WARTAKOTALIVE.COM,  JAKARTA  --Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  melaporkan  pertumbuhan
              ekonomi RI yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) terkontraksi minus 0,74 persen di
              kuartal I 2021 (year on year/yoy).

              Sementara pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2021 secara kuartalan (Q to Q) tercatat minus
              0,96 persen dibandingkan posisi triwulan IV 2020. Capaian ini sekaligus membuat ekonomi RI
              masih mengalami resesi karena belum mampu tumbuh positif seperti sebelum Covid-19.

              BPS juga mencatat, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang.
              Bila dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta, jumlah ini meningkat 1,82
              juta orang. Kepala BPS Suhariyanto kemudian mengingatkan, jumlah pengangguran yang lebih
              tinggi dari Februari tahun lalu karena pada tahun lalu Covid-19 masih belum ada di Indonesia.

              "Perlu diingat, Februari tahun lalu Covid-19 belum ada. Kalau sekarang, kita dibayang-bayangi
              Covid-19," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara daring pada awal Mei.

              Kabar baiknya, bila dibandingkan dengan jumlah pengangguran pada Agustus 2020 yang pada
              saat itu mencapai 8,75 juta, jumlah pengangguran pada Februari tahun ini terpantau turun 1,02
              juta orang.
              Meski begitu, Suhariyanto mengakui kalau ini bukan berarti angka pengangguran sepenuhnya
              pulih (recovery) pada Februari 2021.

              Dengan demikian, secara keseluruhan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021
              tercatat 6,26%. Ini pun meningkat dari posisi pada Februari 2020 yang sebesar 4,94%, tetapi
              turun dari posisi Agustus 2020 yang sebesar 7,07%.

              Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat turun menjadi 68,08%, dari bulan Februari
              2020 yang pada saat itu 69,21%. Namun, posisi ini naik bila dibandingkan dengan Agustus 2020
              yang 67,77%.


              Sementara itu, jumlah masyarakat yang bekerja formal sejumlah 40,38% dari total angkatan
              kerja. Sedangkan yang bekerja secara informal mencapai 59,62%.

              Bila menilik jam kerja pun, sebanyak 84,14 juta orang merupakan pekerja penuh atau minimal
              35 jam kerja per minggunya. Kemudian, 46,92 juta orang bekerja hanya dalam waktu 1 jam
              hingga 34 jam.




                                                           274
   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280