Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 24

CEK KARTU PRAKERJA DAN BSU DI NTB

              Mataram: Dalam rangka monitoring dan evaluasi program bantuan subsidi upah (BSU) dan kartu
              prakerja, Kamis (18/3/2021) Komisi IX DPR RI melaksanakan kunjungan kerja spesifik untuk
              mendengar  langsung  permasalahan  dan  hambatan  dari  program yang  digulirkan  pemerintah
              pusat tersebut di Provinsi NTB.

              Wakil Ketua Komisi IX Ansory Siregar, selaku Ketua Tim kunjungan kerja ini mengungkapkan,
              bahwa terdapat tiga provinsi yang menjadi konsen Komisi IX dalam kunjungan kerja ini, yaitu
              Jawa Barat, Bengkulu dan NTB.

              "Termasuk informasi capaian dan sejauh mana pelaksanaan dan penanganan program ini dan
              penanggulangan PMI di NTB," kata Ansory.

              Diketahui, secara spesifik ia menjelaskan, bahwa pemerintah ingin mengetahui sejauh mana
              program pemulihan yang dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
              BPJS Ketenagakerjaan dalam melaksanakan upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19.

              Politisi PKS ini menjelaskan, awal tahun 2020 kartu prakerja dimulai dengan anggaran sebesar
              10 triliun rupiah, kemudian ditambah lagi sebesar 10 Triliun Rupiah, sehingga menjadi 20 Triliun
              Rupiah. Sedangkan untuk BSU sebesar 30 Triliun Rupiah.

              "Harapannya anggaran ini tersalurkan dengan baik kepada masyarakat. Sehingga masyarakat
              yang  terdampak  Covid  dapat  menikmati  anggaran  ini  demi  memenuhi  kebutuhan  dan
              kesejahteraanya ditengah wabah Covid," terangnya.

              Mengenai  permasalahan  pendataan  kartu  prakerja,  ia  melanjutkan,  harus  ada  prakerja  yang
              offline untuk masyarakat yang tidak dapat mengakses secara online. Begitupun pekerja yang
              tidak masuk di BPJS ketenagakerjaan harus dibuatkan strategi dan kebijakan lain.
              Terhadap hal ini, ia menegaskan agar Kemententerian tenaga kerja memberikan data prakerja
              dan BSU yang terdata online kepada daerah, agar dapat disinergikan dan diinventarisir data
              masyarakat yang telah ikut program ini.

              "Pokoknya  aspirasi  dan  masukan  dari  pertemuan  ini  akan  kami  bawa  ke  sidang  DPR  untuk
              diperbaiki dan disempurnakan penyalurannya," tegasnya.

              Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi yang menerima kunjungan ini
              di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, menyampaikan kondisi Pekerja Migran Indonesia
              (PMI) di NTB.

              Akibat pandemi selama setahun belakangan ini, banyak yang mengalami pemutusan hubungan
              kerja. Termasuk juga pekerja yang sudah memenuhi syarat untuk bekerja diluar negeri terpaksa
              ditunda keberangkatannya.

              Hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi daerah. PMI yang pulang kembali ke NTB, diperlakukan
              dengan baik dengan menerapkan protokol Covid-19. Termasuk kelanjutan pekerjaan mereka
              akan dikoordinasikan dengan Kabupaten/Kota.

              Mengenai kartu prakerja dan BSU, ia menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang
              belum terjangkau program kartu prakerja akibat minimnya pemahaman dan persoalan fasilitas
              seperti jaringan yang tidak mendukung dan peralatan komputer atau gadget untuk mengakses
              secara online.

              Begitu juga dengan BSU untuk pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan saja yang dapat.
              Padahal masih banyak pekerja yang belum terdata.


                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29